Pelaku Cabul Gauli Bocah Hingga Nenek-Nenek

Babak Belur Dihajar Massa

Minggu, 20 Januari 2013 – 09:31 WIB
CILACAP- Pujiono Setiaji (38) alias Puji Kerod hampir saja babak belur dihajar massa. Dia hanya beruntung masih bisa diselamatkan. Padahal, puluhan warga di Desa Karangjati, Kecamatan Sampang, Cilacap sudah teramat geram dengan ulahnya.

Pujiono diduga telah menodai bocah berumur sembilan tahun, sebut saja Mawar, yang merupakan tetangga dan kerabatnya sendiri. Menurut tokoh masyarakat setempat, Sudarman, awalnya Jumat lalu terdengar kabar adanya dugaan pencabulan yang dilakukan pelaku terhadap korban. Usai magrib warga mulai resah. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, Puji Kerod  dimintai keterangan di rumah Ketua RT.

“Awalnya memang hanya beberapa orang saja yang mencoba menanyakan kebenaran terkait dengan dugaan pencabulan yang dilakukan pelaku,” ujar Sudarman.

Namun, sekira pukul 22.00, tiba-tiba banyak warga yang datang dan suasana menjadi memanas. Warga berteriak agar Pujiono diserahkan ke warga. Dalam situasi seperti itu,  ada warga yang berhasil menerobos masuk rumah Ketua RT dan memukul pelaku. “Alhamdulillah kami bersama Pak Kadus bisa meredam emosi warga dan meminta warga untuk tidak main hakim sendiri,”beber Sudarman.

Namun karena situasi  terus memanas, Pujiono akhirnya diserahkan ke polisi. Pelaku langsung digelandang ke Mapolsek Sampang dan dijebloskan ke ruang tahanan.

Kapolres Cilacap AKBP Wawan Muliawan melalui Kapolsek Sampang AKB Mudji Ali SH mengakui jika telah mengamankan seorang warga bernama Pujianto Setiaji. Dia diduga melakukan pencabulan terhadap tetangganya sendiri. “Saat ini pelaku sudah kami amankan dan sejumlah orang termasuk korban dan keluarganya juga sudah kita mintai keterangan,”kata dia.

Kapolsek mengatakan, polisi terus mengumpulkan saksi-saksi dan bukti termasuk sudah berkoordinasi dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia Kabupaten Cilacap dan Cilacap Tanpa Kekerasan (Citra).

Sementara itu menurut penuturan kerabat Korban, Amita Murti (20),  awal mula peristiwa yang membuatnya shock berawal dari kecurigaannya terhadap kondisi mawar, adik satu-satunya. Sejak Kamis (17/1) sore, sepulang dari rumah pelaku yang masih kerabatnya itu, Mawar seperti tidak biasanya.

“Waktu itu dia mengajak membeli bakso, saya tanya apa punya uang, dia mengaku punya Rp 20 ribu. Katanya dikasih sama bu liknya,” tutur Amita.

Mita pun menuruti kemauan adiknya karena adiknya tiba-tiba menangis. Rasa penasaran terus bergelayut di hati Mita yang tinggal bertiga dengan suami dan adik satu-satunya itu. Ayah Mita sedang bekerja di Kalimantan sedangkan ibunya bekerja di luar negeri.

“Malam sebelum tidur saya mengantar adik ke kamar mandi karena mau pipis, namun di dalam kamar mandi adik saya menangis katanya perih,”ujarnya.

Namun saat ditanya,  Mawar tidak mau mengaku apa yang telah terjadi. Mita kemudian meminta bantuan Bu Liknya, Daryati. Esok harinya, setelag dirayu Daryati, Mawar pun menceritakan apa yang telah dialami. Bak disambar peti apa yang diceritakan korban membuat Mita dan keluarganya shock, menangis bercampur marah.

Menurut keterangan korban Kamis (17/1) pelaku minta tolong kepada korban untuk  membelikan kopi. Pelaku memberi uang Rp 5 ribu untuk dibelikan lima bungkus kopi. Rupanya pelaku sudah mempunyai niat busuk terhadap korban, saat mengantar kopi itu diduga korban diperlakukan tidak senonoh.

“Karena lama sekali adik saya tidak kembali, saya minta suami saya untuk memanggilnya. Sepulang dari sanalah adik saya terlihat seperti aneh,”lanjut Mita.

Akhirnya kabar itu tersebar ke tetangga yang membuat tetangganya ikut marah. Warga pun ada yang mendatangi Mapolsek untuk mamstikan agar pelaku dihukum. Pasalnya belum sampai dua bulan pelaku juga baru terjerat  kasus pelecehan seksual dan didenda Rp 18 juta. Dia menggauli istri orang, padahal sebelumnya pelaku saat masih perjaka juga pernah terlibat kasus seksual dengan menggagahi nenek-nenek.

“Pelaku memang sudah bejad, kami tidak rela dengan apa yang dilakukan kepada keponakan kami. Maka kami serahkan ke polisi untuk dihukum seberat-beratnya agar pelaku jera,”kata Sujangi, Pakde korban.(yan)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gila, Bandit Incar Mobil Jemaah Salat Jumat

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler