Pelaku Hipnotis Ditangkap Korbannya

Tiga Kali Beraksi di Batam

Kamis, 02 Agustus 2012 – 11:34 WIB
BATUAJI - Petualangan Winoto, 45, penghipnotis yang kerap memakan korban warga Batam berakhir dibalik jeruki besi sel tahanan Polsek Batuaji, Rabu (1/8). Warga Tanjungbatu, Karimun keok di tangan Sri Lestari, 23, warga Genta II Batuaji yang pernah menjadi korban hipnotisnya.

Sri menangkap Winoto saat bertemu di dalam metrotrans di jalan raya depan Plaza Batamindo. Meliha wajah Winoto yang sudah menggasak uangnya sebesar Rp800 ribu itu, Sri lantas memintah sopir metrotrans berhenti. "Saat metrotrans berhenti, saya langsung panggil sekuriti di Pintu I Batamindo untuk tangkap dia," kata Sri.

Markus, sekuriti Batamindo langsung mengamankan Winoto tersebut ke Pos Sekuriti Batamindo. Pihak keamanan Batamindo akhirnya menghubungi kepolisian Batuaji untuk menindak lanjuti pelaku hipnotis itu.

Winoto, kata Sri, menghipnotis dia pada Jumat (28/7) lalu. Saat itu Winoto mendatangi rumah Sri di Genta II Blok S/1. Pelaku berbadan tambun dan penampilan neces, Winoto mengaku sebagai salah satu pengusaha sukses di Batam. Pelaku menawarkan bantuan sembako Lebaran kepada warga di sekitar rumah Sri.
"Waktu itu saya langsung kasih tahu ke suami saya," kata Sri.

Karena dijanjikan akan menyumbangkan paket sembako murah, suami Sri bersama Sulton pengurus masjid di perumahan Genta II dan salah satu warga akhirnya pergi mengambil paket sembako di alamat yang diberikan pelaku.
"Suami saya dan dua orang tua di perumahan kami disuruh dia (pelaku) untuk ambil paket sembako di alamat yang diberikan orang itu," kata Sri.

Saat suami Sri dan dua orang yang disuruh ambil paket sembako tadi pergi, pelaku lantas mendekati Sri. "Saya ditatapnya, kemudian dia minta tukarkan uang pecahan Rp50 ribu kepada saya. Karena dia pegang uang dolar Singapura," kata Sri.

Saat itu Sri mengaku langsung menuruti permintaan pelaku. "Rp500 ribu uang saya, yang Rp300 ribu lagi uang mama saya. Saya kasih saja ke orang itu semuanya," kata Sri.

Usai menerima uang Rp800 ribu, tanpa memberikan uang dolar yang dijanjikan tukar tadi, pelaku langsung pergi.
"Setelah dia pergi baru saya sadar, kok uang dolarnya tak dikasih ke saya. Saya langsung telepon suami saya, dan kata suami saya kalau kami sudah ketipu. Karena alamat yang diberi oleh orang itu untuk ambil paket sembako fiktif juga," kata Sri.

Sebenarnya kejadian itu kata Sri sudah ikhlas dan tak melapor ke Polisi. Namun pagi kemarin secara kebetulan bertemu dengan pelaku, Sri langsung tangkap dan melaporkan ke Mapolsek Batuaji. Kini pelaku sudah diamankan pihak kepolisian Batuaji.

Winoto sendiri mengakui perbuatanya itu. Bahkan selama bulan puasa ini sudah tiga orang korban hipnotisnya dengan menggunakan modus yang sama.

"Iya betul saya menipu orang. Ibu ini korban ketiga," kata Pria berbadan tambun itu.

Ditanya berapa jumlah uang yang sudah diambilnya dari dua korban lain, Winoto mengaku sudah tak ingat lagi.
"Saya orang Tanjungbatu, tak punya tempat tinggal di Batam. Tadi memang saya mau cari orang lagi di Mukakuning ini, tapi keburu ditangkap," kata Winoto.

Usai ditangkap Polisi, Winoto yang sempat dibawa ke Sel tahanan Maposek Batuaji, langsung diserang penyakit kanker usus. Pihak kepolisian Batuaji akhirnya membawa di RSUD Batam untuk mendapat pertolongan medis. (eja)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perampok Gunakan Senjata Aparat

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler