Perampok Gunakan Senjata Aparat

Kamis, 02 Agustus 2012 – 08:35 WIB
PADANG--Aksi perampok menggunakan senjata laras panjang jenis M16 di Jorong Kodrat, Nagari Kurnia Koto Salak, Kecamatan Sungairumbai, Kabupaten Dharmasraya, Senin (30/7) lalu, membuat jajaran Polda Sumbar dan Korem 032 Wirabraja geger. Pasalnya, senjata jenis ini biasa digunakan jajaran kepolisian dan TNI Angkatan Darat latihan. Penyidik kepolisian masih melakukan penyidikan mendalam guna mencari asal usul senjata, dan memburu Riyadi, 36, saat ini masih buron selaku eksekutor penembakan.  

"Kalau senjata yang dipergunakan adalah senjata organik Polri, tidak mungkin. Pasalnya, senjata jenis ini hanya dikeluarkan saat latihan. Selepas itu, senjata kembali dimasukan ke dalam gudang sampai latihan digelar kembali," kata Kabid Humas Polda Sumbar, AKBP Mainar Sugianto kepada Padang Ekspres (Group JPNN).

Selain digunakan saat latihan, menurut Mainar, senjata laras panjang ini juga berada di tangan tim buru sergap (Buser) Mapolresta Padang sebanyak 10 pucuk.
Seperti diketahui, kawanan perampok bersenjata api menebar ancaman di Dharmasraya, Senin (30/7) sekitar pukul 11.30 WIB. Seorang toke karet bernama Matsiri, 50, warga Jorong Kotosalak, Nagari Kurnia Kotosalak, Kecamatan Kotobaru, Kabupaten Dharmasraya, menjadi korban keganasan kawanan perampok berjumlah dua orang tersebut. Perampok diduga menggunakan senjata api laras panjang M16 itu, berhasil membawa kabur uang korban Rp 12 juta lebih.

Wakapolres Dharmasraya, Kompol Ari Yuswan mengatakan, keberadaan senjata M16 yang digunakan perampok belum ditemukan. Penyidik belum bisa memastikan, apakah senjata yang digunakan perampokan milik Polri atau TNI AD. Pipe, 19, salah seorang tersangka berhasil ditangkap di Jujuhan Jambi masih bungkam.
Satu-satunya temuan penyidik, tambah Ari, senjata itu memang benar M16. Kesimpulan itu didapatkan penyidik setelah mempelajari selongsong peluru yang ditembakkan pelaku. Dugaan sementara, senjata perampok itu berupa rakitan yang masuk dari luar Sumbar. Namun untuk memastikan asal senjata itu, penyidik masih terus menelitinya.

Selain melakukan penyidikan terhadap selongsong peluru, ungkap Ari , penyidik Polres Dharmasraya telah meminta keterangan saksi korban, serta dua saksi lain berada di lokasi kejadian. Kemungkinan, dalam beberapa hari ke depan penyidik akan memeriksa kembali beberapa saksi mata. Tak tertutup kemungkinan, Polres Dharmasraya meminta bantuan Polresta Padang untuk menurunkan tim busernya, sehingga kasus ini bisa secepatnya diungkap. 

Di sisi lain, Kepala Penerangan Korem (Kapenrem) 032 Wirabraja Mayor Inf Delfi Deflijun, mengakui M16 merupakan senjata organik TNI AD biasa digunakan saat latihan. "Kami mempersilakan aparat kepolisian menelusuri dan meneliti selongsong peluru yang mereka dapatkan. Tapi saya yakin, selongsong peluru yang ditemukan bukan dari senjata milik TNI AD, pasalnya seluruh senjata milik TNI AD memiliki nomor register sama dengan nomor pada peluru. Jadi, tidak mungkin senjata M16 itu milik kami," tegasnya.

Di Sijunjung, jajaran Polsek IV Nagari Sijunjung berhasil membekuk komplotan pencuri kendaraan bermotor (curanmor) lintas provinsi di Nagari Pamuatan, Kecamatan Kupitan, Sijunjung, Senin (30/7). Informasi berhasil dihimpun Padang Ekspres, penangkapan ini berawal dari informasi masyarakat bahwa ada transaksi jual beli motor hasil curian dilakukan Zulhen Fiter, 32, warga Nagari Pamuatan, Kecamatan Kupitan, Sijunjung.

Senin (30/7) sekitar pukul 11.00, petugas berhasil menangkap tersangka yang diduga komplotan jaringan curanmor antar-provinsi tersebut. "Tersangka berusaha kabur dengan berlari ke arah perbukitan ketika akan ditangkap. Namun setelah petugas mengeluarkan tembakan peringatan, barulah tersangka menyerahkan diri," ujar Kasat Reskrim Polres Sijunjung AKP FM Monathen.

Di hadapan penyidik, tambah Monathen, tersangka berkicau bahwa dirinya dibantu tersangka bernama Novel, 26, warga Nagari Lalan, Kecamatan Lubuktarok. Malam itu juga sekitar pukul 21.00 lainnya, Novel berhasil ditangkap petugas di rumahnya. Waktu itu, petugas juga berhasil mengamankan Beni Riyanto, 27, warga Kecamatan Sijunjung berperan selaku penadah. Dari ketiga tersangka, petugas berhasil mengamankan dua unit sepeda motor jenis Vixion dan Revo.

Pengakuan Zulhen Fiter dan Novel kepada petugas, motor Vixion mereka curi dari Muhajirin, 22, mahasiswa Fakultas Pertanian Unand ketika parkir di Masjid Syuhada Palangki, Kecamatan IV Nagari, Rabu (11/7) sekitar pukul 18.30. Selain di Palangki, menurut Kapolsek IV Nagari AKP Elvi Piliang didampingi Kanit Serse Ipda Gusnedi, pelaku pernah mencuri di Kecamatan Kamangbaru.

Kapolres Sijunjung, AKBP Sugeng Riyadi mengatakan, tersangka sudah lama diincar petugas. "Mereka melakukan aksinya di wilayah Sijunjung dan luar Sumbar," ungkap Sugeng. (kid/mg19)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sempat Adzan Sebelum Bunuh Tetangga

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler