Pelaku Pelecehan di Busway Masih Berkeliaran

Jokowi: Solusinya Harus Tambah Armada

Kamis, 06 Desember 2012 – 04:01 WIB
PELECEHAN seksual terhadap kaum wanita di dalam Bus Transjakarta, yang terus-menerus terjadi membuat khawatir Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Mantan Walikota Solo itu pun, berencana mengambil kebijakan dengan menambah jumlah armada busway. Sebab menurutnya, salah satu faktor terjadinya pelecehan karena kondisi bus yang penuh dan penumpang berdesakan.

“Solusinya tambah bus. Dengan begitu tidak akan pepet-pepetan. Kalau begitu ya tidak akan terjadi pelecehan. Itu saja sudah,” kata Jokowi, sapaan akrab Joko Widodo, Rabu (5/12).

Orang nomor satu di Ibukota ini mengungkapkan, sampai pertengahan 2013 nanti Pemprov DKI menambah armada bus sebanyak 800 unit. “Coba sekali-kali kamu naik lihat kalau pagi dan sore ramainya seperti apa. Satu-satunya jalan ya itu. Nanti Januari kan tambah 200 bus. Juni tambah 600, nanti bisa selesai,” ujarnya.

Selain itu, guna menimbulkan efek jera, ia meminta kepada kepolisian untuk mengambil langkah hukum yang tegas terhadap para pelaku pelecehan seksual. Dan tidak begitu saja melepas para pelaku dengan cara kekeluargaan. “Ya harus diproses sesuai hukum, supaya tidak ada lagi yang seperti itu. Namun kalau dari kami penyelesaiannya cuma satu tambah busnya, itu saja,” katanya.

Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta bidang transportasi, Nurafni Sajim mengaku miris dengan terus terulangnya pelecehan dalam busway. Sebagai angkutan massal kebanggan warga Ibukota, harusnya busway dapat memberikan pelayanan yang baik dan aman. Ia pun berharap Jokowi selaku gubernur bisa segera menyelesaikan persoalan ini. “Kalaupun dengan penambahan busway bisa dianggap menyelesaikan masalah, sebaiknya secepatnya dilaksanakan,” ucapnya.

Seperti diketahui, pada Selasa 4 Desember lalu, seorang karyawati Bursa Efek Indonesia (BEI) menjadi korban pelecehan seksual di Transjakarta. Perempuan berinisial AGT direkam seorang pria bernama Suprianto.

Pelaku sengaja merekam bagian vitalnya dengan kamera telepon genggam di halte bus Transjakarta Harmoni. Saat ditanya kenapa ia merekam pakaian dalam wanita, Suprianto dengan tenang menyampaikan bahwa dirinya terangsang karena korban memakai rok mini.

Berdasar data yang ada, sepanjang 2010-2012 terjadi beberapa kali pelecehan dalam busway. Di antaranya, yakni pada Selasa 4 Desember lalu, seorang karyawati Bursa Efek Indonesia (BEI) menjadi korban pelecehan seksual di Transjakarta.

Perempuan berinisial AGT direkam seorang pria bernama Suprianto. Kemudian, Rabu 15 Agustus 2012 seorang mahasiswi berinisial MA (18) mahasiswi semeter 3, fakultas hukum di sebuah Universitas swasta, menjadi korban pelecehan seksual yang dilakukan oleh seorang penjaga pintu busway saat di Halte Busway Semanggi berinisial DSB.

Selanjutnya, pada Senin, 2 Agustus 2010 pelecehan seksual di dalam busway menimpa dua mahasiswi di dua universitas yang berlainan. Pelaku, Deddy Asmara, 35, yang merupakan PNS berhasil dibekuk setelah korbannya berteriak. Korban, DW, 20, dan NN, 19, mendapat pelecehan seks saat bus melintas di Jl. Letjen Suprapto, Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

Pelecehan seksual lainya yakni, seorang pria menyemprotkan spermanya ke rok korban, Jumat 19 Mar 2011. Peristiwa ini terjadi di Dukuh Atas, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan. Tersangka AD, 28, sempat dihakimi penumpang lainnya. Tersangka digelandang ke Polres Jakarta Selatan. Adriansyah mengaku menyesal telah bertindak bodoh. Korbanya wanita berinisial DK, 34 tahun. (wok)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Loloskan Proyek MRT, Jokowi Dekati Hatta

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler