JAKARTA- Kapolri Jenderal Timur Pradopo mengakui pihaknya belum berhasil mengungkap pelaku pelemparan cairan kimia pada aksi demontrasi penolakan kenaikan harga BBM di depan gedung DPR RI pada Jumat (29/3) pekan lalu.
Kapolri juga membenarkan hingga saat ini pihaknya belum berhasil mengidentifikasi cairan jenis apa yang dilemparkan pelaku sehingga beberapa anggota polisi dan wartawan terluka bakar tersebut.
"Masih dalam penyelidikan Polda Metro," kata Timur, ditemui selepas menghadiri penandatanganan nota kesepahaman (MoU) hukum antara Kejaksaan Agung dengan Kejaksaan Agung Malaysia, Senin (2/4).
"Nanti kita up date datanya," pungkas Kapolri.
Kepolisian memperkirakan aksi pelemparan di depan DPR RI itu terjadi di empat titik. Akibat pelemparan tiga anggota kepolisian dan tiga wartawan menderita luka bakar. Mayoritas menderita luka di kepala dan tangan.
Selain cairan kimia berbahaya, pelaku juga melemparkan bom molotov ke arah polisi yang saat itu tengah membubarkan demonstrasi. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Polisi Rikwanto sempat menduga cairan kimia yang dilemparkan mengandung unsur asam yang kuat. (pra/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dana Cekak, Pengiriman Transmigran Dipangkas
Redaktur : Tim Redaksi