Pelaku Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Belum Terungkap, Inikah Penyebabnya?

Minggu, 05 September 2021 – 17:04 WIB
Pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel menganalisis penyebab polisi belum berhasil mengungkap pelaku pembunuhan ibu dan anak di Subang. Ilustrasi Foto: Andika Kurniawan/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Polisi hingga kini belum bisa mengungkap siapa pelaku pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat, yang terjadi pada 18 Agustus 2021.

Pakar Psikologi Forensik Reza Indragiri Amriel menduga bahwa kendala polisi dalam mengungkap kasus tersebut adalah alat bukti yang belum kuat.

BACA JUGA: Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Satu Saksi Sering Datang Malam-Malam, Siapakah Dia?

"Saya sama sekali tidak berpretensi mengatakan bahwa ada orang yang saya curigai," kata Reza kepada JPNN.com, Minggu (5/9).

Menurut Reza, alat bukti berpotensi hilang karena lokasi tempat kejadian perkara (TKP) yang tidak lagi steril.

BACA JUGA: Polisi Belum Berhasil Ungkap Pembunuhan di Subang, Reza Indragiri Beri Saran Begini

"Jam berapa peristiwa berlangsung dan jam berapa TKP dimasuki orang, lalu jam berapa polisi mulai melakukan olah TKP. Saya sedang membayangkan TKP tidak lagi steril ketika rentang waktu semua itu sangat panjang. Bukti hilang, berpindah, atau berubah," ujar Reza.

Sebelumnya, pada Rabu (18/8) sekitar pukul 07.00 WIB di sebuah rumah di Desa Jalan Cagak, Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat, ditemukan dua sosok yakni ibu dan anak dalam kondisi tewas.

BACA JUGA: Kapitra Ampera Merespons Omongan Novel Bamukmin, Lumayan Tajam

Adapun kedua korban bernama Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23).

Saat itu, pria berinisial Y menemukan istri dan anaknya tewas di bagasi sebuah mobil mewah. Selain itu Y juga mendapati kondisi rumahnya berantakan.

Pihak Polres Subang langsung bergerak ke lokasi setelah adanya laporan dugaan pembunuhan tersebut.

Sejauh ini disimpulkan dua korban tersebut merupakan korban pembunuhan karena mengalami luka-luka setelah dilakukan autopsi di RS Bhayangkara Sartika Asih Bandung. (cr1/jpnn)


Redaktur : Soetomo
Reporter : Dean Pahrevi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler