Pelaku Penembakan di Papua Belum Ditangkap

Jumat, 01 Maret 2013 – 18:20 WIB
JAKARTA--Sudah sepekan berlalu kasus penembakan misterius yang menyerang delapan anggota TNI dan empat warga di Papua. Namun, hingga saat ini belum diketahui motif penembakan itu. Para pelaku juga belum berhasil ditangkap satuan gabungan TNI dan Polri.

Menkopolhukam Djoko Suyanto mengaku pihaknya belum terburu-buru mengambil keputusan motif tertentu sebelum mendapat laporan penanganan langsung dari kepolisian.

"Sampai saat ini belum ada laporan signifikan terutama dari Kapolri. Ini kan tugas kepolisian. Tunggu saja, saya tidak akan terburu-buru mengambil kesimpulan sebelum tertangkap dan dimintai keterangan. Itu harus jelas, kita tidak boleh berdasarkan asumsi," ujar Djoko di kompleks Istana Negara, Jakarta, Jumat (1/3).

Pemerintah masih menduga motif penembakan di Distrik Sinak adalah suasana Pilkada yang memanas di Kabupaten Puncak. Sementara di Tingginambut Kabupaten Puncak Jaya diduga karena dibangunnya pos pengamanan TNI yang tidak disetujui sejumlah kelompok masyarakat.

"Ada kelompok yang memang bersenjata selama ini mengacau, membunuh. Ada juga apakah mereka link up dengan calon-calon kepala daerah yang gagal. Karena kan kekerabatan mereka sangat kental. Bisa saja. Tapi itu analisa. Kalau sudah tertangkap baru ketahuan motifnya," papar Djoko.

Sebelumnya pemerintah mencurigai kelompok pimpinan Goliat Tabuni dan Murib yang beraksi di dua wilayah itu. Mengingat mereka memang sering beraksi di beberapa area. Namun, itu hanya dugaan sementara. Hingga kini belum ada pelaku yang berhasil diringkus.

Apalagi, pemerintah mengaku sulit menangkap para pelaku karena mereka terbiasa bersembunyi di tengah mudahh yang tidak mudah ditelusuri oleh petugas kepolisian. Pemerintah pusat maupun daerah berharap masyarakat membantu menemukan pelakunya, bukan membantu melindungi mereka. (flo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Yakin KPK Berani Panggil Ibas

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler