Pelaku Teror di Paris: Ini Kesalahan Presiden Prancis

Sabtu, 14 November 2015 – 20:59 WIB
Ilustrasi Teror Paris. Foto: express

jpnn.com - PARIS - Delapan militan diidentifikasi sebagai pelaku serangkaian teror di Paris, Prancis, Jumat (13/11) malam waktu setempat.

Mereka menjadi aktor rangkaian ledakan bom dan rentetan tembakan senjata, yang membuat Teror Paris menjadi serangan terburuk dalam sejarah Eropa sejak Bom Kereta di Madrid 2004 lalu.

BACA JUGA: Presiden Prancis: ISIS Bertanggung Jawab, Mereka Ingin Perang

Empat dari delapan pelaku Teror Paris beraksi di gedung konser Bataclan, timur Paris, dengan AK-47. Dari kejadian di sana, seorang saksi yang beruntung masih selamat, mengutarakan kenangan buruknya.

"Mereka tidak berhenti menembak. Ada darah di mana-mana. Mayat di mana-mana. Semua orang mencoba melarikan diri," ujar Pierre Janaszak, seperti dilansir dari AFP, Sabtu (14/11).

BACA JUGA: Teror di Paris: Presiden Prancis Siapkan Pembalasan ke IS

Janaszak adalah seorang presenter radio yang bertugas di dalam gedung, yang sedang menampilkan band Eagles of Death Metal.

Para pelaku teror itu, saat beraksi sempat mengumpat, mencaci dan memprovokasi sandera dan isi gedung. Presiden Prancis, Francois Hollande menjadi salah tujuan utama teriakan pelaku.

BACA JUGA: Ikut Berduka, Cak Imin Doakan Hukuman Setimpal untuk Pelaku Teror Paris

"Saya jelas mendengar mereka mengatakan "ini kesalahan Hollande, kesalahan presiden Anda, dia seharusnya tidak campur tangan di Syria," kenang Janaszak menirukan pelaku teror.

Prancis memang sudah mengambil bagian dalam sejumlah serangan udara yang dipimpin Amerika Serikat di wilayah Irak dan belakangan mulai membom basis kelompok militan di Syria.

Sejauh ini Hollande sendiri sudah menyatakan bahwa ISIS menjadi dalang dari Teror di Paris.

ISIS juga pada Sabtu (14/11) pagi mengeluarkan pernyataan online yang dianggap sejumlah analis dan media di Eropa, merupakan rilis resmi dari ISIS.

Kelompok militan tersebut menyiratkan ikut bertanggung jawab. "Delapan bersaudara mengenakan sabuk (rompi) peledak dan membawa senapan serbu, melakukan serangan yang diberkati di Prancis," bunyi penggalan pernyataan tersebut.

Hingga Sabtu (14/11) malam WIB, jumlah korban dari Teror di Paris masih simpang siur. Data AFP menyebutkan sudah 128 yang tewas dan 250 terluka. (adk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Teror di Paris: ISIS, Alqaeda, atau ....


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler