BACA JUGA: Pemuda Berpedang Sandera 20 Bocah
Sejumlah laporan menyebutkan bahwa pengebom pernah tinggal di daerah itu.Petugas dari Polisi Metropolitan London memulai pencarian di Bedfordshire di bawah UU Anti Terorisme Minggu waktu setempat (12/12) sekitar pukul 23.00
Pencarian tersebut merupakan tidak lanjut dari sejumlah laporan media bahwa Taymour Abdel Wahab, 29, adalah pria yang berada di belakang ledakan Sabtu (11/12)
BACA JUGA: Delapan Tewas karena Kembang Api
Nama tersebut dilansir oleh situs jihad Shumukh Al IslamPolisi menolak berkomentar soal pencarian yang dipusatkan di Luton itu
BACA JUGA: Badai Mengamuk di Ibu Kota Lebanon
The Guardian melaporkan, pengebom adalah warga negara Swedia kelahiran IraqLalu, masih ada laporan lain yang menyebutkan bahwa keluarga Wahab masih tinggal di Luton."Saya sering melihat Wahab di sekitar sini (Luton, Red)Orangnya tidak banyak bicara, tapi terlihat baikSaya sering melihat dia berjalan-jalan dengan anak-anaknya," tutur Tahir Hussain, 33, seorang sopir taksi di kota tersebut seperti dilansir Daily Telegraph.
"Saya terkejut saat mendengar apa yang terjadi karena saya tidak pernah berpikir dia bisa melakukan tindakan seperti itu," tandasnya.
Media Inggris Raya melansir bahwa Wahab belajar terapi olahraga di University of Bedfordshire, LutonDia kemudian menetap di kota tersebut beberapa tahun belakangan.
Pihak universitas menolak berkomentar terkait dengan kasus tersebutSementara itu, Daily Mail dan Daily Telegraph melaporkan bahwa istri Wahab dan dua anak perempuannya masih tinggal di LutonTetangga Wahab, kepada The Telegraph, mengatakan masih melihat pria tersebut di rumahnya sekitar setengah bulan lalu.
Wahab pindah dari Baghdad ke Swedia pada 1992, lantas Inggris pada 2001 untuk sekolahDalam sebuah situs perjodohan muslim, Wahab pun mengenalkan dirinya sebagai terapis fisik lulusan Bedfordshire UniversityDia bercerita telah menikah pada 2004 dan memiliki dua anak gadis"Saya ingin menikah lagi dan memiliki keluarga besarIstri saya sudah setuju," tulisnya dalam situs tersebut.
Kementerian Dalam Negeri Inggris menolak berkomentar tentang klaim yang dilansir situs jihad tersebut"Kami terus menjalin komunikasi dengan otoritas SwediaTidak tepat jika kami berkomentar saat penyelidikan masih berlangsung," ujar seorang juru bicara.
Sementara itu, menurut Agence France Presse, pria yang meledakkan bom di pusat Kota Stockholm bertindak untuk memenuhi janji ancaman Al Qaidah di Iraq guna menyerang SwediaSebelumnya, pada 2007, pimpinan kelompok yang mengklaim sebagai Negara Islam Iraq menyerukan pembalasan kepada Swedia melalui pesan audioPembalasan kepada Swedia itu dilakukan setelah Lars Vilks, seorang seniman, menggambar kartun Nabi Muhammad sebagai sosok anjing.
Mereka juga menawarkan hadiah uang tunai bagi siapa pun yang bisa membunuh Lars VilksDia juga menyatakan, perusahaan raksasa seperti Ericsson, Ikea, dan Volvo adalah target potensial untuk melemahkan perekonomian Swedia(cak/c10/ito/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bentrok Demo Buruh Industri Garmen
Redaktur : Tim Redaksi