Pelantikan Wamen Demi Akomodir Pendukung Jokowi yang Belum Dapat Jatah

Minggu, 27 Oktober 2019 – 12:09 WIB
Presiden Jokowi mengumumkan 12 wakil menteri di Kabinet Indonesia Maju. Foto: BPMI Setpres

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Ujang Komarudin menyindir pelantikan belasan wakil menteri atau wamen di kabinet Jokowi.

Ujang menilai, pelantikan belasan wamen itu terkesan mengakomodir kepentingan pendukung Jokowi-Ma'ruf saat Pilpres 2019.

BACA JUGA: Terserah Presiden Jokowi, Mau Angkat 100 Wakil Menteri Juga Boleh

"Sebab, untuk mengakomodir kepentingan partai-partai pendukungnya yang belum dapat jabatan," ungkap Ujang saat dihubungi awak media, Minggu (27/10).

Menurut Ujang, posisi wamen memang dibutuhkan di beberapa kementerian. Seperti di Kemenkeu, Kementerian ESDM, Kemenkumham, dan Kemendikbud.

BACA JUGA: Tidak Kebagian Jatah Menteri, Hanura Masih Mau Mendukung Jokowi?

Namun, lanjut Ujang, di saat jumlah wamen mencapai belasan, hal itu demi menyenangkan pendukung agar tidak ada yang kecewa.

"Ini tidak bagus bagi demokrasi. Sebab, demokrasi bukan untuk bagi-bagi jabatan," tegasnya.

BACA JUGA: Politikus Golkar Sebut Posisi Wakil Menteri Seharusnya Jatah Eselon Satu

Sebelumnya Presiden Jokowi mengumumkan 12 Wamen untuk Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jumat siang (25/10) kemarin.

Dari 12 nama itu, muncul nama Direktur Utama Mining Industry Indonesia (MIND ID) Budi Gunadi Sadikin atau BGS, Mantan Bendahara Umum Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Wahyu Trenggono, dan Politikus PPP Zainut Tauhid. (mg10/jpnn)

Video pilihan : 


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler