Pelatih Asal Bosnia Ini Mulai Deg-degan

Kamis, 01 Desember 2016 – 10:47 WIB
Milomir Seslija memberi arahan pada pemainnya saat latihan. Foto: dokumen JPNN

jpnn.com - MALANG – Jelang berakhirnya Indonesia Soccer Championship (ISC) A, pelatih Arema Cronus Milomir Seslija diliputi perasaan harap-harap cemas. 

Seperti diketahui, Arema Cronus punya peluang besar menjuarai ISC A. 

BACA JUGA: Pemain Pilar Pulih, Persipura Siap Turunkan Skuat Terbaik

Arema Cronus yang berada di puncak klasemen dengan keunggulan dua poin atas pesaing terdekatnya, otomatis juara bila mampu menyapu bersih empat laga sisa. 

Tapi, memenangkan empat laga sisa bukanlah tugas mudah. Apalagi, dua di antaranya adalah pertandingan melawan tim besar. Yakni Sriwijaya FC (8/12) dan Persib Bandung (17/12). 

BACA JUGA: Akhirnya, Gareth Southgate Naik Pangkat

”Saya sudah bertahun-tahun menjadi pelatih. Melatih tim manapun. Tapi tidak pernah mendapatkan tekanan seberat saat menjadi pelatih Arema,” kata Milo, kemarin (30/11). 

Sejak merintis karir kepelatihannya pada 2001 silam, hingga kini, sudah ada sembilan tim yang diarsiteki pelatih berusia 52 tahun tersebut.

BACA JUGA: Lapangan Disterilkan, Timnas Latihan di Tempat Berbeda

Antara lain FC Solunac (Serbia/2001-2002), FC Slavija (Bosnia/2002-2003), FC SASK Napredak (Bosnia/2004-2005), FC Velez (Bosnia/2005-2007), FC Dhofar (Oman/2007-2008), FC Seeb (Oman/2008-2009), FC Rudar (Bosnia/2009-2010), Arema Indonesia (2011-2012), dan sekarang Arema Cronus. 

Momen terbaik Milo adalah saat membawa FC  Velez juara Liga Bosnia edisi 2006. Pada tahun itu, Milo juga mendapatkan penghargaan pelatih terbaik dari Bosnian Press. 

Pada satu sesi wawancara, Milo pernah mengatakan bahwa soal antusiasme suporter, Indonesia lebih besar ketimbang Bosnia, maupun Oman. Di ISC A, pada laga-laga tertentu, jumlah penontonnya bisa menembus 35 ribu orang. 

Memang, hampir sebagian besar laga Arema Cronus musim ini sepi penonton. Tapi, Stadion Kanjuruhan diprediksi bakal penuh saat menghelat laga Arema Cronus vs Persib Bandung, 17 Desember mendatang. 

Itu bisa memberi tekanan besar. Tak hanya pada tim lawan, tapi juga tim Arema Cronus. Ekspektasi Aremania pada Arema Cronus cukup tinggi. 

Tapi, Milo tak ingin terbebani dengan tekanan yang mengarah pada dirinya, juga tim. Dia berusaha ‘mengelola’ tekanan itu. ”Itu (tekanan) yang membuat kami menjadi kuat. Kami selalu berbenah untuk menjadi tim yang lebih berkualitas,” ujar lulusan kepelatihan sepak bola University of Belgrad ini. 

Dia optimis, tim Arema Cronus bisa menyelesaikan tugasnya dengan baik pada empat laga sisa. ”Kami optimis setiap saat. Di manapun kami bermain, baik itu home atau away, harus bisa menang,” ujar pria yang mendapatkan sertifikat kepelatihan UEFA Pro pada 5 Januari 2009 itu. (c1/muf/ray/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Stadion Pekansari Dipakai, Laga PS TNI Kontra Sriwijaya FC Dijadwal Ulang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler