jpnn.com, YOGYAKARTA - Barito Putera fokus membenahi lini pertahanan jelang mengarungi kompetisi Liga 1 2019. Rasanya kurang pas jika tidak menyebut satu sektor, penjaga gawang.
Selain lini belakang yang masih perlu dibenahi, tembok terakhir lini pertahanan atau penjaga gawang juga wajib menjadi perhatian skuat kebanggan Banua ini.
BACA JUGA: Jacksen Berharap PT Liga Indonesia Baru Bisa Konsisten Soal Jadwal Liga 1 2019
Dalam sembilan kali laga ujicoba dan laga resmi musim 2019, tim The Yellow River sudah kebobolan 12 gol.
Aditya Harlan yang dipercaya menjadi kiper saat Piala Indonesia dari dua penampilan kebobolan empat gol. Lalu, kiper gaek asal Korea, Yoo Jae Hoon kebobolan sembilan gol dari lima penampilan. Sementara kiper muda, Rajiv Abrizal belum pernah diturunkan.
BACA JUGA: Liga 1 2019: Alasan Barito Putera Pilih Gelar TC di Yogyakarta
Untungnya, satu bulan sebelum kick off liga 1 2019 dimulai pada 8 Mei nanti, tim Barito kedatangan penjaga gawang yang sudah empat bulan meninggalkan markas. Yakni, M Riyandi yang masuk skuat timnas U-22.
Kehadiran penjaga gawang dengan tinggi 181 sentimeter di pemusatan latihan Barito di Yogjakarta, seolah mengurangi kekhawatiran pelatih Jacksen F TIago di lini palang pintu terakhir.
BACA JUGA: Barito Putera Ingin Jajal Kekuatan PSIS Semarang
"Kami senang Riyandi sudah bergabung dan kondisinya sangat bagus," kata Jacksen.
Dengan kehadiran Riyandi, ujar pelatih asal Brasil ini, akan menambah persaingan pemain utama di posisi penjaga gawang ketika Liga 1 2019 bergulir.
"Itu yang saya harapkan ada persaingan (posisi utama penjaga gawang)," kata Jacksen di Yogjakarta.
Begitu juga dengan Yoo Jae Hoon mengaku senang dengan kehadiran Riyandi meski dia memiliki posisi sama dengan dirinya.
Papa Yo (sapaan Yoo Jae Hoon) mengaku dia yang paling senior dalam posisi penjaga gawang tentu akan akan menberikan dukungan siapapun yang menjadi pilihan diposisi utama penjaga gawang.
"Saya sebagai paling senior antara kiper di Barito. Siapapun yang bermain nanti saya akan support maksimal demi nama tim Barito," jelas dia.
Bagi Papa Yo, tidak ada persaingan yang tajam untuk posisi utama yang penting kekompakan dan bisa membawa Barito Putera meraih kemenangan.
"Siapa saja yang dipilih pelatih tentu ingin membawa Barito menang jadi tidak masalah siapa yang utama yang penting Barito menang (saat bertanding)," pungkas dia.
Saat laga ujicoba ketika pemusatan latihan maupun tampil di grup E Piala Presiden 2019, Papa Yoo memang selalu menjadi pilihan utama. Dari empat kali penampilan terakhir itu gawang tim Laskar Antasari dijebol sebanyak enam kali.
Satu gol di dapat kala uji tanding dengan Semen Padang, menghadapi Arema FC di Piala Presiden kemasukan tiga gol dan kalah 3-2. Lalu, meski menang 3-1 atas Persita Tanggerang tapi tradisi kebobolan tetap terjadi. Terakhir ketika menghadapi Persela yang kebobolan satu gol hingga pertandingan berakhir 1-1.(bir/ema)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hansamu Yama Beber Alasan Nyaman Bela Persebaya
Redaktur & Reporter : Budi