Pelatih Jepang Bongkar Penyebab Kegagalan Kento Momota di Olimpiade dan Piala Sudirman

Rabu, 06 Oktober 2021 – 09:40 WIB
Tunggal Putra andalan Jepang Kento Momota. Foto: (BWF)

jpnn.com, TOKYO - Penampilan tunggal putra Jepang Kento Momota dianggap belum membaik usai mengalami kecelakaan mobil di Malaysia pada 13 Januari 2020.

Momota tak mampu berbuat banyak di gelaran Olimpiade Tokyo 2020, di mana dia tersingkir di fase grup.

BACA JUGA: 5 Pebulu Tangkis yang Mencuri Perhatian di Piala Sudirman, Nomor 4 Masa Depan Indonesia

Performanya juga tak begitu bersinar di Piala Sudirman 2021. Momota bahkan mengalami dua kekalahan di turnamen beregu campuran dunia itu.

Pertama, Momota takluk dari Lee Zii Jia (Malaysia) di perempat final dengan skor 20-22, dan 19-21. Kemudian tunggal putra nomor satu dunia itu menyerah ketika membela Jepang di partai puncak melawan China.

BACA JUGA: Piala Sudirman 2021: Lee Zii Jia Masih Jadi Momok Bagi Kento Momota

Turun di partai ketiga, Momota kalah dari Shi Yuqi lewat rubber game, 13-21, 21-8, dan 12-21.

Pembelaan dari Pelatih Jepang

Berbicara kepada BWF, kepala pelatih Jepang Park Joo Boong coba membela anak asuhnya itu.

Park tidak setuju dengan anggapan performa Momota yang menurun usai kecelakaan. Dia justru menilai pebulu tangkis berusia 27 tahun itu tampil semakin dewasa usai mengalami insiden di Negeri Jiran.

Hanya saja, keberuntungan belum berpihak kepadanya. Namun, Park juga mengakui kepercayaan diri Momota sempat menurun akibat rentetan kegagalan tersebut.

"Saya pikir dia (Momota, red) semakin baik. All England adalah turnamen pertamanya setelah kecelakaan itu, dia kalah di perempat final. Di Olimpiade ada terlalu banyak tekanan dan dia tidak bisa bermain baik hingga akhirnya gugur di babak grup."

"Kepercayaan dirinya sempat menurun, tetapi dia ingin terus berjuang," terang Park.

Pelatih asal Korea Selatan itu mengatakan Momota perlu mengubah startegi bermainnya karena lawan sudah bisa membaca kelebihan yang dia miliki.

Hal itulah yang membuat Momota kerap tersandung ketika menghadapi lawan-lawannya.

"Sepertinya sekarang setiap lawan tahu Momota adalah targetnya dan mereka telah menganalisisnya dengan baik. Jadi, dia harus mengubah taktik dan strategi bermainnya," ungkapnya.(bwf/mcr15/jpnn)


Redaktur & Reporter : Dhiya Muhammad El-Labib

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler