Pelatih SEA Games Protes Nilai Bonus

Banyak Peralatan Yang Belum Tiba

Sabtu, 05 November 2011 – 06:32 WIB

JAKARTA - Harapan atlet dan pelatih Indonesia untuk mendapatkan bonus yang lebih banyak di SEA Games 2011 akhirnya bertepuk sebelah tanganPemerintah akhirnya bakal memberikan bonus sama besar dengan SEA Games 2009 lalu

BACA JUGA: Siap Revans di Tengah Isu Pemecatan

Para peraih emas akan diganjar Rp 200 juta, perak Rp 50 juta sementara perunggu Rp 30 juta.

Di sisi lain, bonus untuk para pelatih juga tak akan mengalami perubahan
Arsitek yang anak asuhnya mampu mempersembahkan emas akan digelontor Rp 50 juta, perak Rp 30 juta dan perunggu Rp 15 juta

BACA JUGA: Optimistis Tanpa Pemain Asing

Hal itu terungkap saat Menpora Andi Alifian Mallarangeng melepas kontingen Indonesia yang akan bertanding di SEA Games 2011 di Gedung serba Guna KONI, Senayan, Jakarta kemarin (4/11)
Pemerintah sendiri mengalokasikan Rp 150 miliar untuk bonus tersebut.

"Untuk olahraga beregu seperti sepak bola, perahu naga ataupun voli indoor, setiap atlet juga akan mendapatkan Rp 200 juta jika nantinya cabang itu merebut emas

BACA JUGA: Duo Asing Sedih PSM Lepas Fabio

Jadi bukan dibagi rataTidak apa-apa kalau pemerintah nombok demi merebut gelar juara umumLebih baik nombok daripada dananya sisa," terang Andi.

Padahal, beberapa waktu lalu Andi sempat mengembuskan janji manis terkait bonusDia akan berupaya untuk meningkatkan jumlah bonus bagi peraih emasBahkan, sempat beredar kabar jika bonus atlet peraih emas mencapai Rp 300 juta

"Yang pasti jumlahnya tidak akan turunKalau bisa kami memang ingin meningkatkannya," ucap Andi saat mengunjungi markas Pelatnas Angkat Besi di Pintu Kuning, Senayan, Jakarta 24 Mei lalu

Nah, kebijakan pemerintah tentang bonus tersebut mendapatkan respon negatif dari jajaran pelatihMereka menganggap jomplangnya bonus antara atlet dan pelatih rentan menimbulkan kecemburuanApalagi, selisih antara atlet dan pelatih peraih emas bak bumi dan langit.

"Pemerintah seolah tak tahu dengan prosesAtlet memang bisa mendapatkan emasTapi mereka bisa mendapatkan emas kan karena program dari pelatihKalau dapat emas, atlet yang dipuja-pujaTapi kalau gagal, pelatih yang dikecamIni yang bisa menimbulkan kecemburuan untuk pelatih lainnya," terang Wahyudi Hidayat, pelatih kepala Timnas balap sepeda Indonesia.

Hal yang sama juga diungkapkan KaryonoPelatih timnas pencak silat tersebut juga tak habis pikir dengan pola pembagian bonus yang dilakukan pemerintahPadahal, beban yang ditanggung pelatih juga tak kalah berat dibanding para atlet

"Kalau misalnya pelatih yang dapat emas diberi Rp 100 juta tentu lebih baikPemerintah saya yakin tahu tentang keluhan rasa iri ituTidak mungkin mereka tak tahuTapi ya begini ini kondisi di Indonesia," kritik Karyono

Selain pemerintah, Inasoc tak luput dari kecamanKinerja mereka dipertanyakan beberapa cabor karena belum juga memberikan peralatan latihan dan pertandinganSalah satunya ialah cabor panahanPP Perpani terang-terangan menyatakan kegeramannya karena Inasoc tak juga memenuhi janjinyaSelain panahan, PP Pertina juha harus menyewa satu scoring sistem karena Inasoc tak menyediakannya

"Suppliernya payahPadahal sudah dibayar sama pemenang tenderAda yang tidak beres iniMungkin ada yang sudahTapi untuk panahan belum sama sekaliKalau untuk panahan itu bohongAlat latihan janjinya akhir OktoberTernyata palsuAlat tanding apalagi," kecam Marianus Budiono, wakil sekretaris jenderal (Wasekjen) PP Perpani

Inasoc memang mengakui bahwa masih ada beberapa cabor yang belum mendapatkan peralatan secara lengkapChief de Commissioner Inasoc Tono Suratman Rabu (2/11) kemarin hanya memberikan janji bahwa permasalahan tersebut akan selesai dalam tiga hari"Kami sudah menganggarkan dana sebesar Rp 15, 7 miliar untuk peralatan," tegas Tono

Di sisi lain, lebih dari 500 atlet SEA Games berkunjung ke Kantor Wakil Presiden di Jalan Merdeka Selatan, JakartaAcara dilanjutkan di luar ruangan dengan penyerahan api obor SEA Games yang dibawa atlet senior Icuk Sugiharto kepada Wapres Boediono yang lantas diserahkan kepada Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo.

"Indonesia telah sempat menjadi tuan rumah SEA Games tiga kali pada tahun 1979,1987, dan tahun 1997Dan semua itu sebagai tuan rumah kita keluar sebagai juara," ucap Boediono.  Wapres asal Blitar, Jatim itu berpesan agar para atlet memusatkan perhatian pada tiga halYaitu persiapan, persiapan dan persiapan

"Dulu ada atlet Amerika kulit hitam yang bisa memecahkan rekor dunia bilang, saya persiapan di sepanjang hidup untuk 10 menit pertandingan atletikItu membuktikan bahwa persiapan pentingSaya dan seluruh masyarakat hanya bisa memohon agar anda menang di medan lawan," jelasnya.

Acara torch relay di Jakarta kemarin berlangsung lima etapeBeberapa mantan atlet mendapatkan kehormatan membawa api abadi ituDi antaranya ialah Joko Supriyanto maupun Joana Wangsa PutriTorch relay akan dilanjutkan hari ini (5/11), sebelum nantinya dibawa ke Palembang(ru/wir/iro)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengamanan SEA Games Libatkan Satpol PP


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler