Pelembap Kulit Bisa Turunkan Risiko Beragam Penyakit?

Rabu, 20 Maret 2019 – 13:26 WIB
Merawat kulit. Foto: Ilustrasi

jpnn.com - Kulit merupakan bagian tubuh yang paling luas dan berfungsi sebagai pelindung organ dalam dari bahaya luar. Melihat peran kulit yang besar, para peneliti di University of California San Francisco menyatakan bahwa peradangan kulit dapat terkait dengan berbagai penyakit kronis akibat penuaan.

Kondisi kulit mencerminkan kesehatan Anda

BACA JUGA: Kulit yang Lebih Tua akan Sulit untuk Diperbaiki?

Dijelaskan oleh dr. Devia Irine Putri dari KlikDokter bahwa kondisi kulit yang kurang lembap atau kering memang mengindikasikan adanya ketidakberesan di dalam tubuh. Apalagi bila kondisi kering pada kulit tersebut hingga membuat kulit seperti mengelupas dan disertai ragam gejala lain yang cukup mengkhawatirkan.

Dua penyakit dalam yang berkaitan dengan kondisi kulit kering yang membutuhkan kelembapan ekstra dari pelembap, yaitu gagal ginjal dan diabetes. Gagal ginjal itu sendiri merupakan tingkatan akhir dari penyakit ginjal. Saat ginjal Anda dikatakan mengalami kegagalan, artinya ginjal sudah tidak dapat berfungsi dengan baik dan memerlukan penanganan khusus, seperti hemodialisis (cuci darah).

BACA JUGA: Benarkah Petai Bisa Picu Asam Urat?

Cuci darah sebenarnya bukan bertujuan untuk menyembuhkan gagal ginjal, melainkan menggantikan fungsi ginjal yang telah rusak.

Terapi ini berlangsung seumur hidup dan berfungsi untuk menyaring serta membuang limbah serta air dari dalam darah, layaknya fungsi normal ginjal. Bila orang dengan gagal ginjal tidak melakukan cuci darah secara rutin, maka bisa memengaruhi kondisi kulitnya.

BACA JUGA: Yakin Kulit Kamu Sehat?

“Saat pasien gagal ginjal terlambat atau lupa melakukan cuci darah, ureum di dalam tubuhnya akan menumpuk sehingga menyebabkan timbulnya kekeringan dan gatal-gatal pada kulit,” jelas dr. Devia.

Meski begitu, keringnya kulit dan gatal-gatal tidak sampai menyerupai alergi (tidak sampai menimbulkan bentol-bentol kemerahan). Dan jika pasien mengaplikasikan losion pelembap di kulitnya, maka gejala kering dan gatal bisa mereda.

Sementara itu, orang dengan diabetes juga cenderung memiliki kondisi kulit yang kering, terutama di bagian kakinya.

“Karena itulah, biasanya dokter akan menyarankan pasien diabetes (yang sudah parah) untuk melindungi kulit kakinya dengan selalu memakai kaus kaki, alas kaki, dan selalu mengoleskan losion pelembap untuk menjaga kelembapan dan tak mudah tergores/tertusuk benda,” dr. Devia menekankan.

Dengan demikian, fungsi pelembap di sini adalah bukan untuk menurunkan beragam risiko penyakit, tetapi hanya untuk meredakan efek samping pada kulit atau gejala dari penyakit, seperti gagal ginjal dan diabetes.

Untuk menurunkan beragam risiko penyakit, tentu dibutuhkan ketekunan dalam menerapkan pola hidup sehat selama bertahun-tahun dan rutin memeriksakan kesehatan ke dokter.

Jika Anda ingin tetap menjadikan pelembap kulit sebagai salah satu pendukung untuk mencegah penyakit, dr. Devia berpesan agar Anda rutin mengaplikasikannya sebanyak dua kali sehari sesudah mandi. Anda pun boleh mengoleskannya di luar waktu tersebut asalkan kulit dalam keadaan bersih untuk mencegah penyumbatan pori, khususnya di bagian wajah.(RS/RVS/klikdokter)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 5 Cara Merawat Kulit Sensitif


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler