jpnn.com, JAKARTA - Gunungan wayangan diserahkan tiga anggota Persatuan Wartawan Nasrani Indonesia kepada Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Administrasi Sekretariat Jenderal MPR Siti Fauziah.
Proses yang berlangsung di ruang GBHN, Kompleks Gedung MPR/DPR/DPD, Senayan, Jakarta, 28 Maret 2022, itu merupakan rangkaian acara Napak Tilas Rasul Jawa yang digelar pada 28 Maret hingga 4 April 2022.
BACA JUGA: Siti Fauziah Beri Wejangan kepada CPNS Setjen MPR, Mohon Perhatikan
Pelepasan napak tilas yang mulai sejak pukul 08.30 WIB itu dihadiri Ketua Persatuan Wartawan Nasrani Indonesia, Yusuf Mudjiono, Ketua Panitia Napak Tilas Djajang Buntoro, serta puluhan peserta napak tilas.
Mereka bersama dalam perjalanan darat menyusuri Kabupaten Jepara, Jombang, dan Purworejo.
BACA JUGA: Menyapa Sahabat Kebangsaan, Siti Fauziah Ajak Teladani Nilai Kepahlawanan Para Guru
Djajang menjelaskan, Napak Tilas Rasul Jawa digelar untuk merevitalisasi budaya bangsa Indonesia.
“Sesuai tema acara ini, Merevitalisasi Nilai-Nilai Luhur Budaya Bangsa Menyongsong Indonesia Tangguh Indonesia Tumbuh,” ujarnya.
BACA JUGA: Siti Fauziah Siap Bawa Tuntutan Mahasiswa Pendemo ke Pimpinan MPR RI
Dalam kesempatan itu, Djajang mengucapkan terima kasih kepada Siti Fauziah yang telah mendukung dan ikut menyukseskan kegiatan ini.
Mudjiono dalam kesempatan yang sama merasakan kebahagiaannya.
Sebab, acara Napak Tilas Rasul Jawa bisa dilepas dari Gedung MPR.
Dia menjelaskan, napak tilas digelar untuk merawat nilai-nilai budaya bangsa.
Sebagai pemeluk agama Kristen, umatnya ingin melestarikan budaya yang ada.
“Kami tak ingin meninggalkan budaya yang hidup di tengah masyarakat,” tuturnya.
Kegiatan tersebut mengandung kalimat Rasul Jawa untuk menunjukkan bahwa ada orang asli Jawa yang menyebarkan agama Kristen.
“Ada kesan Kristen adalah agama londo (Belanda),” ungkapnya.
Dengan acara itulah, ditunjukkan bahwa Kristen juga merupakan agama Nusantara.
“Jadi, kami adalah Kristen Nusantara,” ungkapnya.
Dalam sambutannya, Siti Fauziah mengatakan, MPR merupakan rumah kebangsaan penjaga ideologi bangsa.
Sebagai rumah kebangsaan, lembaga negara ini menurut perempuan asal Kota Bandung, Jawa Barat, itu terbuka bagi semua kalangan.
“Ini rumah rakyat, rumah semua,” ujarnya.
Kegiatan yang digelar Persatuan Wartawan Nasrani Indonesia ini bertujuan melestarikan budaya bangsa dan membuktikan masuknya Kristen ke Jawa.
“Saya dengar tadi nanti berkembang ke pulau yang lain,” ungkapnya.
Menurut perempuan yang akrab dipanggil Bu Titi itu, MPR tak pernah berhenti menggaungkan semangat kebangsaan.
Selama ini, MPR menyosialisasikan Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika kepada masyarakat secara masif dan berbagai macam metode.
“Jadi, apa yang dilakukan Persatuan Wartawan Nasrani Indonesia, sudah ikut menyosialisasikan Empat Pilar,” ujarnya.
Dalam sosialisasi Empat Pilar, MPR menggunakan metode penggunaan budaya daerah.
“MPR sudah sering melakukan sosialisasi dengan wayang dan budaya daerah lainnya, seperti drama gong di Bali,” ungkapnya.
Langkah MPR itu menurutnya juga melestarikan budaya bangsa.
“Jadi MPR ikut merawat dan melestarikan budaya bangsa,” tegasnya.
Siti Fauziah dalam kesempatan tersebut mendoakan agar kegiatan yang berlangsung lebih dari seminggu itu bisa berjalan dengan lancar tanpa kekurangan apa pun.
“Mudah-mudahan dalam perjalanan semua dimudahkan Allah,” tuturnya. (mrk/jpnn)
Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi