Pelepasan Tukik untuk Edukasi dan Konservasi Satwa Laut

Selasa, 24 Desember 2024 – 04:41 WIB
Pelepasan tukik ke laut. Foto: dok. Peruri

jpnn.com, BALI - Peruri menunjukkan komitmennya terhadap pelestarian lingkungan melalui pelepasan tukik (anak penyu) di Pantai Saba, Gianyar, Bali. 

Tukik yang dilepas adalah satwa laut yang dilindungi karena populasinya terus menurun akibat perburuan, pencemaran, dan hilangnya habitat alami.

BACA JUGA: Jaga Ekosistem Perairan, Pupuk Kaltim Turunkan Ratusan Media Terumbu & Tukik di Maratua

Head of Corporate Secretary Peruri Adi Sunardi mengatakan, pelepasan tukik ini adalah upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga ekosistem laut.

Penyu memiliki peran penting dalam keseimbangan ekosistem, seperti mengontrol populasi ubur-ubur. Dengan kegiatan ini, kami ingin mendorong masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan laut,” kata Adi, dalam keterangannya, Senin (23/12).

BACA JUGA: Lepas 70 Tukik di Pantai Boom

Kegiatan ini juga mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya poin 14 tentang pelestarian ekosistem bawah laut.

Peruri bekerja sama dengan Lembaga Swadaya Masyarakat Bumi Journey, yang aktif dalam konservasi satwa laut, untuk memastikan pelaksanaan program berjalan sesuai tujuan.

BACA JUGA: Turut Jaga Keseimbangan Alam, BRINS Lepas Ratusan Tukik di Pantai Kuta

Adi menambahkan bahwa kegiatan pelepasan tukik ini hanyalah awal dari rencana yang lebih besar.

“Kami akan melanjutkan program ini dengan langkah konkret lainnya, seperti pengembangan habitat penyu, penanaman vegetasi pesisir, dan penyediaan fasilitas penangkaran. Semua ini adalah bagian dari komitmen kami terhadap keberlanjutan lingkungan,” jelasnya.

Pengelola konservasi penyu di Pantai Saba, Andri menturkan, kegiatan seperti ini tidak hanya membantu upaya konservasi, tetapi juga memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga ekosistem laut.

Dia berharap kolaborasi ini menjadi inspirasi bagi perusahaan lain untuk turut serta dalam pelestarian lingkungan. (jlo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler