“Kita peduli dengan pelestarian kebudayaan yang ada di Bogor, terutama yang berkaitan dengan peninggalan kerajaan Padjajaran,” ujar Ketua Umum Balad Padjajaran, Atma Wirya seperti yang dilansir Radar Bogor (JPNN Group), Selasa (9/10).
Saat ini, kata dia, kepengurusan BBRP sudah masuk area Jawa Barat dan Banten. Antara lain DPC Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bandung, Kota Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Majalengka, Kabupaten Bekasi, Rangkasbitung, Tanggerang, Lebak Banten dan beberapa daerah di Priangan timur.
Dijelaskannya, BBPR memiliki lima misi organisasi, dua di antaranya ‘ngawangun duduluran anu saestuna’, memegang teguh persaudaraan dan kebersamaan yang tulus tanpa pengkhianatan, atau pemanfaatan dan membangun kultur organisasi yang anti kekerasan.
Bahkan, saat ini BBPR sudah membentuk satgas untuk mengantisipasi tawuran pelajar, yakni Pantau (pasukan anti tawuran). Pasukan ini, sambung Atma, bertugas mengamankan titik-titik lokais rawan tawuran palajar. Seperti Warungjambu, Tugu Narkoba dan Cibinong.
Sementara itu, Ketua DPC BBRP Kota Bogor, A. Faiz F menambahkan, BBPR memiliki wawasan kebangsaan dan berbasis nilai-nilai kearifan lokal, antara lain adalah nilai-nilai ‘silih asah, silih asih, silih asuh’. Hal itu, kata dia, untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan dalam bingkai NKRI.
“Kita ingin menjadi spirit yang kemudian selalu diimplementasikan dalam aktivitas menjalankan laju roda organisasi. Sehingga BBRP tidak melihat perbedaan suku atau golongan,” katanya. (sal)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemenakertrans Garap Lahan Transmigrasi di Sulteng
Redaktur : Tim Redaksi