jpnn.com - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bersama Komisi III DPR RI melakukan peletakan batu pertama dimulainya pembangunan Museum BNPT.
Museum yang dibangun di kawasan Sentul, Bogor, Jawa Barat itu nantinya bakal menyimpan catatan sejarah tentang terorisme di Indonesia.
BACA JUGA: 100 Tokoh Tolak Hasil Pemilu, Sahroni: AMIN Menunggu Real Count KPU
Kepala BNPT Komjen Mohammed Rycko Amelza Dahniel mengatakan museum tersebut akan terbuka untuk umum.
Museum juga bakal dilengkapi dengan fasilitas berupa wall interaktif, mini studio, conference hall, dan sebagainya.
BACA JUGA: Dugaan Kecurangan Pemilu, Ada Manipulasi Suara Modus Begini di Jember, Oalah
Ahmad Sahroni yang hadir mewakili Komisi III DPR RI menegaskan dukungannya pada kinerja penanggulangan teroris yang dilakukan oleh BNPT di bawah pimpinan Komjen Rycko.
Wakil ketua komisi bidang hukum itu mengatakan Museum BNPT bisa menjadi wadah pembelajaran sekaligus cara pemaparan terkait kinerja hebat BNPT selama ini.
BACA JUGA: Heboh Penemuan Mayat di Kamar Hotel, Ada Tulisan Begini di Seprai
"Tentu sebagai mitra kerja BNPT, Komisi III menyambut baik inisiasi ini. Bagus dong, bisa jadi wadah pembelajaran bagi masyarakat luas," ucapnya melalui keterangan di Jakarta, Jumat (23/2).
Menurut Sahroni, masyarakat juga bisa lebih mengenal dan tahu kinerja BNPT serta memahami betapa bahayanya radikalisme dan terorisme.
Terlebih lagi, katanya, Indonesia punya rekam sejarah yang panjang dengan aksi pemberantasan terorisme.
"Jadi, akan sangat edukatif kalau bisa direkap semuanya di dalam museum ini. Terutama untuk anak muda, biar mereka tahu sejarah bangsanya," tutur Sahroni.
Legislator Fraksi Partai NasDem itu juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada BNPT karena telah menjaga suasana kondusif dan keamanan di masyarakat, khususnya dalam tahun pemilu.
"Kan, takutnya terutama pas pemilu itu ada bom di sana, bom di sini, tetapi alhamdulillah kita aman. Malah BNPT di tahun 2023 berhasil membuat status “zero terrorist atack”. Ini hebat sekali," ujar Sahroni.(fat/jpnn.com)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam