jpnn.com, JAKARTA - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) memberikan dukungan nyata pada konservasi mangrove di Ketapang Urban Aquaculture, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang.
Adapun program itu diinisiasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) bersama Pemerintah Kabupaten Tangerang dan didukung Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), beberapa BUMN, serta swasta.
BACA JUGA: PIS dan Pelindo Bangun Terminal Energi Tercanggih dan Terhijau di Indonesia
Department Head Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pelindo, Febrianto Zenny menyatakan dalam program itu ditanam 15 ribu bibit mangrove di lahan seluas 3 hektar, yang merupakan lahan bekas tambak.
Selain itu, ada juga pembagian 200 bibit Ketapang Kencana dan 200 bibit tanaman buah-buahan untuk ditanam di halaman rumah, sekolah dan hutan kota Kabupaten Tangerang.
Sekitar 200 pelajar di Kabupaten Tangerang dilibatkan dalam konservasi mangrove bertajuk ‘Kerja Bersama Hijaukan Indonesia’.
BACA JUGA: Pelindo Ajak Swasta Ambil Peran dalam Program TJSL di Lingkungan Pelabuhan
"Konservasi melibatkan para pelajar ini adalah untuk menanamkan rasa peduli lingkungan sejak dini, dan memberikan pelajaran praktis tentang pentingnya menjaga ekosistem pesisir," ungkap Febrianto dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (5/9).
Febrianto berharap bantuan paket peralatan sekolah dapat memacu kualitas pendidikan para penerima manfaat. Pelindo berkontribusi menyediakan paket peralatan sekolah untuk pelajar SD dan SMP yang ikut dalam kegiatan.
“Kami berkomitmen untuk terus mendukung inisiatif yang berfokus pada konservasi lingkungan dan pembangunan berkelanjutan," katanya.
Tahun ini Pelindo juga mulai melaksanakan rehabilitasi 222 Hektar mangrove. Selain lingkungan, pendidikan merupakan satu dari tiga bidang prioritas TJSL BUMN.
"Kegiatan ini merupakan upaya Pelindo bersama pemerintah dan masyarakat lokal menjaga keanekaragaman hayati serta mengedukasi publik terkait pentingnya ekosistem pesisir bagi Indonesia,” ujar Febrianto.
Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang Moch. Maesyal Rasyid mengatakan pelestarian ekosistem pesisir melalui konservasi dan rehabilitasi mangrove penting bagi lingkungan.
Kegiatan ini menjadi benteng alami yang melindungi pantai dari dampak buruk angin kencang, gelombang besar, dan bahkan badai tropis.
"Tanpa perlindungan ini, daerah pesisir di Kabupaten Tangerang rentan terhadap kerusakan dan bencana alam. Karena itu, penting bagi kita ikut berpartisipasi dalam konservasi mangrove," ujarnya.
Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Nani Hendiarti mengatakan konservasi mangrove di Ketapang Urban Aquaculture merupakan salah satu upaya konkret pemerintah dalam mengatasi perubahan iklim.
Nani menyebut pemerintah terus menggalakkan program rehabilitasi mangrove nasional, yaitu dengan menanam di lahan yang terdegradasi.
"Mempertahankan mangrove yang masih baik, dan meningkatkan fungsi tanpa merusak seperti mengolah produk turunan mangrove, silvo-fishery dan ekowisata. Selain itu, literasi kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga ekosistem kawasan pesisir juga perlu terus ditingkatkan,” kata Nani.(mcr10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul