jpnn.com, JAKARTA - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) terus mengupayakan 50 pelaku usaha menengah dan kecil (UMK) binaan bisa naik kelas dan go global.
Salah satu upaya itu dilakukan lewat program Inkubasi Usaha Pandu Gedor Ekspor.
BACA JUGA: Pelindo Sediakan Ribuan Tiket Bus dan Kapal Laut dalam Mudik Gratis BUMN 2023
Group Head Sekretariat Perusahaan Pelindo Ali Mulyono mengatakan program tersebut ditujukan untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas usaha UMK.
Dia menyebutkan selama tiga hari para peserta mendapatkan berbagai pelatihan seperti peningkatan nilai produk, literasi keuangan, perlindungan merek, branding, serta perluasan akses pemasaran.
BACA JUGA: PascaMerger, Pelindo Berhasil Lakukan Efisiensi Rp 1,3 Triliun
“Pelaku UMK itu terbagi dalam beberapa klaster antara lain fashion, kuliner (food & beverage), seni dan kerajinan tangan, serta perhiasan. Para peserta ditargetkan mampu meningkatkan daya saing usahanya sehingga bisa memperluas pasar, baik di tingkat nasional maupun untuk tujuan ekspor,” kata Ali di Jakarta, Sabtu (13/5).
Adapun program Inkubasi Usaha Pandu Gedor Ekspor merupakan salah satu wujud kolaborasi BUMN antara Pelindo dan PT Sarinah (Persero).
BACA JUGA: Pelindo Berangkatkan 3.650 Peserta Mudik Gratis melalui Pelabuhan Tanjung Priok
Ali mengatakan program tersebut merupakan bagian dari Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pelindo.
"Kami menjalankan peran sebagai agent of development untuk mendukung pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan kapasitas pelaku usaha kecil dan menengah,” jelasnya.
Ke-50 peserta Program Inkubasi Usaha Pandu Gedor Ekspor tersebut merupakan hasil seleksi dari 300 UMK terpilih.
Selama tiga hari pelatihan yang berlangsung di Gedung Sarinah, Jakarta, para peserta juga mengikuti proses kurasi lanjutan untuk menjadi mitra usaha Sarinah.
Lima pelaku UMK terpilih mendapatkan kesempatan memasarkan produknya di gerai Sarinah baik ritel offline, distribusi, bisnis digital, gerai bandara, dan duty free.
Salah satu peserta, Yayuk Eko Agustin Wahyuni dari Namira Ecoprint berterima kasih atas adanya Program Inkubasi Usaha Pandu Gedor Ekspor.
“Program ini memberikan manfaat besar untuk mengembangkan usaha, di tengah persaingan yang makin ketat,” ujar pelaku UMK di Jawa Timur ini.
Departemen Head TJSL Pelindo Febrianto Zenny menjelaskan Inkubasi Usaha Pandu Gedor Ekspor diselenggarakan dalam dua batch, yakni di Jakarta dan Bali.
Batch kedua rencananya akan dilakukan di Bali, pada Juni mendatang. Nantinya para pelaku UMK setempat juga didorong untuk mampu menjangkau pasar luar negeri, termasuk melakukan ekspor.
“Di Pelabuhan Benoa, Bali, kami juga berkolaborasi dengan Sarinah untuk pengembangan UMK. Pelindo menggandeng Sarinah mengelola Plaza UMK yang merupakan bagian dari Bali Maritime Tourism Hub (BMTH). Sarinah dengan kapasitasnya mengelola Plaza UMK melalui kurasi produk yang dijual di BMTH agar memiliki nilai dan standar kualitas tinggi,” kata Febrianto.
Febrianto menyebut saat ini program TJSL PT Pelindo mengacu pada tiga prioritas.
"Selain pengembangan UMK, prioritas program lainnya adalah pengembangan kapasitas manusia melalui pendidikan, dan membangun keselarasan interaksi dengan lingkungan sekitar," pungkas Febrianto.(mcr10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul