Pelindo Genjot Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus di Jatim

Jumat, 10 November 2023 – 20:27 WIB
Aktivitas bongkar muat di pelabuhan. Foto: Dok Pelindo

jpnn.com, JAWA TIMUR - PT Pelindo terus mengembangkan kawasan industri terpadu. Salah satunya Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) yang telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus Gresik, Jawa Timur.

Kawasan Ekonomi Khusus Gresik merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN), terdapat dua entitas di dalamnya yaitu PT BKMS selaku pengembang dan pengelola kawasan industri (Badan Usaha Pembangunan dan Pengelola) merupakan usaha patungan antara PT Pelindo dengan PT AKR Corporindo Tbk, dengan komposisi kepemilikan sebesar 40 persen dan 60 persen, PT BMS sebagai pengelola kawasan pelabuhan (Badan Usaha Pelabuhan) dengan komposisi 60 persen dan 40 persen.

BACA JUGA: Pelindo Solusi Logistik Fokus Efisiensi Bisnis lewat Cara Ini

Sebelum 1 Oktober 2021 ketika empat perusahaan pengelola pelabuhan merger menjadi PT Pelindo, dua perusahaan tersebut merupakan afiliasi dari PT Pelindo 3 sedangkan untuk kawasan residensial di kembangkan dan dikelola langsung oleh PT AKR Surabaya Land Corporindo.

“JIIPE merupakan bagian dari strategi PT Pelindo mengembangkan kawasan industri yang terintegrasi dengan pelabuhan,” kata Direktur Utama PT Pelindo Arif Suhartono.

BACA JUGA: Ada Pengalihan Jalan Selama BTN Jakarta Run 2023, Masyarakat Tetap Bisa Beraktivitas

Integrasi itu, kata Arif, menyelesaikan berbagai masalah konektivitas antara kawasan industri dengan pelabuhan seperti delays trucking, keterbatasan moda transportasi, waktu tempuh yang tinggi, dan keterbatasan infrastruktur jalan.

Dibangun sejak 2012, kawasan industri JIIPE resmi ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) melalui Peraturan Pemerintah (PP) No. 71 Tahun 2021 tertanggal 28 Juni 2021 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Gresik, dengan kegiatan usaha yang terdiri atas produksi dan pengolahan; logistik dan distribusi; riset, ekonomi digital, pengembangan teknologi; dan pengembangan energi dengan didukung industri 4.0.

BACA JUGA: Asyik, Tiket KA Libur Nataru Sudah Bisa Dibeli

Kawasan JIIPE tidak hanya terintegrasi dengan pelabuhan, tapi juga adanya akses tol, yaitu tol Surabaya-Manyar dan Tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar (KLBM) yang saat ini dalam tahap penyelesaian ruas Bunder-Manyar yang nantinya ruas Tol KLBM akan terintegrasi dengan Tol Trans Jawa dan memiliki akses langsung dari kawasan.

“Jarak JIIPE ke pintu tol Surabaya-Manyar hanya tiga kilometer yang terhubung dengan jalan provinsi yang dikenal dengan jalan Daendels,” jelas Direktur HR dan Logistik PT BKMS Agung P. Guritno, akhir Oktober lalu.

Pemerintah Kabupaten dan Provinsi telah menyelesaikan sebagian pelebaran jalan provinsi yang merupakan salah satu akses menuju JIIPE.

“Tinggal akses tol Bunder-Manyar yang masih dalam tahap penyelesaian,” kata Agung.

Nantinya, proyek sepanjang 9,39 kilometer ini akan memiliki akses pintu tol langsung dari JIIPE.

Pemerintah pun memberikan berbagai fasilitas perpajakan dan perijinan satu atap melalui administrator KEK.

Sejak ditetapkan sebagai KEK, kata Agung, investasi yang masuk ke JIIPE sudah mencapai sekitar Rp52 triliun dan akan terus mengalami peningkatan seiring dengan pengembangan kawasan.

“Pemerintah menargetkan kami investasi asing (Foreign Direct Investment) sebesar USD16 miliar atau sekitar Rp250 triliun," sebutnya.

Agung optimistis target tersebut akan terpenuhi karena berbagai fasilitas yang diberikan pemerintah dan kawasan industri, terutama konektivitas antarwilayah di sekitar Gresik dan dengan pelabuhan.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler