JAKARTA--Pelindo II (IPC) bakal membangun Pelabuhan Peti Kemas di Sorong dengan luas kawasan mencapai tiga hektar. Pembangunan tersebut ditargetkan selesai tahun depan."Pembangunannya hingga 2013, sehingga dapat beroperasi pada tahun 2014," kata Direktur Utama Pelindo II, R.J. Lino dalam keterangan persnya di Jakarta (1/3).
Dijelaskannya, sebelumnya Pelindo II juga telah menandatangani Nota Kesepahaman dengan Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam (BP Batam). Hal ini terkait penyiapan rencana kerja sama penyediaan fasilitas kepelabuhanan di Pelabuhan Tanjung Sauh."Untuk Tanjung Sauh, kami harapkan bisa diimplementasikan akhir tahun ini," ujarnya.
Sementara itu, tahun ini, perseroan juga semakin serius mempersiapkan diri untuk membangun dan mengelola kawasan pelabuhan di Terminal Kalibaru Utara. Komitmen pelaksanaan pembangunan terminal yang direncanakan pada April 2012 ini telah disampaikan ke Pemerintah dan seluruh pihak terkait. "Prosesnya sekaligus menunggu selesainya pembuatan berbagai regulasi yang diperlukan," tambahnya.
Di Kalibaru, Pelindo II berencana untuk membangun lima terminal sampai dengan 2017. Masing-masing terdiri dari tiga terminal kontainer dan dua terminal produk (Bahan Bakar Minyak/BBM dan gas). Terminal pertama ditargetkan beroperasi pada akhir triwulan pertama 2014. Sedangkan untuk terminal dua dan tiga membutuhkan waktu total tiga tahun untuk pengembangannya.
Proyek pelabuhan peti kemas Kalibaru sendiri diperkirakan bakal menyedot dana sebesar USD 2 miliar atau sekitar Rp 17 triliun. Dimana, pembangunan infrastruktur menjadi tanggung jawab Pelindo II. Sedangkan penyediaan alat akan melakukan kerjasama dengan pihak asing.
"Tidak menggunakan dana pemerintah. Murni dari Pelindo II, bisa kas internal maupun pinjaman dari bank," tegasnya.
Pembangunan Terminal Kalibaru, memang menjadi perdebatan sejak awal tahun lalu. Pelindo II sangat berminat untuk mengerjakan proyek itu karena sudah siap. Sementara pemerintah, sebelumnya berencana untuk menender proyek tersebut. Padahal 2014 nanti, terminal ini harus sudah terbangun karena ancaman stagnansi lalu lintas peti kemas di Tanjung Priok. (Esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kenaikan Harga BBM tak Bareng TDL
Redaktur : Tim Redaksi