jpnn.com - SURABAYA - PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III Persero membidik investor premium dalam pembangunan pelabuhan internasional yang terintegrasi dengan kawasan industri di Manyar Gresik. Untuk mendukung itu, BUMN operator pelabuhan itu sudah menyiapkan infrastruktur termasuk jaringan listrik.
Humas PT Pelindo III, Edi Priyanto, mengatakan bahwa prioritas pembukaan kawasan industri yang disebut dengan Java Integrated Industrial Port Estate (JIIPE) itu adalah investor dengan modal dalam skala besar. "Semua sektor industri dapat masuk, tapi prioritas kami investor premium yang memiliki usaha dengan jaringan distribusi tidak hanya nasional, tapi juga internasional," katanya, Minggu (22/9).
BACA JUGA: RNI Siap Bantu Pemerintah Impor Kedelai
Menurutnya, fasilitas yang disediakan di JIIPE memang ditujukan untuk industri skala besar. Misalnya untuk listrik, saat ini pihaknya sudah bekerja sama dengan PLN.
Edi menuturkan, besaran energi listrik yang dikonsumsi tergantung pada masing-masing industri yang akan berinvestasi. Secara keseluruhan, kegiatan pembangunan infrastruktur dimulai Oktober 2013. Sedangkan untuk penerimaan investor dimulai November 2013.
BACA JUGA: Walikota Ikut Ngantri Mobil Murah Agya
"Kami belum bisa memprediksi besaran investasi yang masuk, tapi investor premium bisa memulai pembangunan di JIIPE Oktober 2014. Tepatnya setahun setelah pembangunan infrastruktur tuntas, seperti dermaga, jalan, suplai air dan listrik. Diharapkan, 2015-2016 industri terkait sudah bisa berproduksi," jelas dia.
Sebelumnya, Dirut Pelindo III Djarwo Surjanto mengatakan, sudah ada perusahaan otomotif yang tertarik mengembangkan industri di JIIPE. Bahkan, pabrik yang akan dibangun untuk memenuhi kebutuhan kendaraan roda empat di kawasan Asia-Pasifik.
BACA JUGA: Cicilan Mobil Murah Makin Rendah
Secara resmi, pihaknya baru menerima investor pada November nanti. "Setahun ke depan kami gunakan untuk menyiapkan fasilitas utama," katanya.
Terkait dengan penyediaan air, gas, dan pengolahan limbah, Pelindo III telah menandatangani nota kesepahaman dengan berbagai pihak. Antara lain, Pemkab Gresik dan PT Berlian Jasa Terminal Indonesia (BJTI) bersama PT Usaha Era Pratama Nusantara (UEPN). Kawasan pelabuhan yang terintegrasi dengan kawasan industri JIIPE dibangun berdasar kerja sama yang dijalin oleh anak perusahaan Pelindo III dan PT AKR Corporindo.
Dalam operasionalnya, JIIPE dikelola oleh PT BJTI dan UEPN. Komposisi kepemilikan saham untuk kawasan pelabuhan adalah 60 persen dikuasai PT BJTI, sedangkan 40 persen menjadi milik PT UEPN. Sedangkan untuk kawasan industri, komposisi sahamnya adalah 60 persen milik PT UEPN dan 40 persen PT BJTI.
JIIPE mencakup 2.500 hektare dan 400 hektare untuk kawasan pelabuhan. Hanya saja, sampai sekarang baru 1.500 hektare yang sudah dibebaskan. Untuk membangun kawasan industri tersebut, perkiraan investasi yang digelontorkan Rp 10 triliun. (res)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Si Banteng Seharga Rp 12 Miliar
Redaktur : Tim Redaksi