jpnn.com - JAKARTA - Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), Ismed Hasan Putro menyatakan kesiapannya untuk mengimpor kedelai bila pemerintah menugasi perseroan untuk memasok bahan pangan ini. RNI akan meminta kuota 200 ribu ton.
"Kami tentu siap kalau ditugasi oleh pemerintah. Paling kami meminta jatah 200 ribu ton (impor kedelai) per tahun," ujar Ismed saat dihubungi, Minggu (22/9).
BACA JUGA: Walikota Ikut Ngantri Mobil Murah Agya
Ismed mengatakan bahwa impor kedelai ini bertujuan untuk menstabilkan harga kedelai yang sudah cukup tinggi, yaitu Rp9 ribu hingga Rp10 ribu per kilogram. Dia yakin dapat membantu pemerintah untuk menstabilkan harga kedelai.
"Kami punya pengalaman dan kami punya jaringan. Kami bisa mengajak koperasi untuk mendistribusikan kedelai," akunya.
BACA JUGA: Cicilan Mobil Murah Makin Rendah
Ismed mengharapkan pemerintah tidak lamban memberi kuota pada RNI, seperti lamban dalam memberikan izin pada Bulog saat harga daging sapi melambung. "Waktu itu, Bulog terlambat impor daging dan dipersalahkan. Padahal, yang lambat itu kan izinnya," tegas Ismed. (chi/jpnn)
BACA JUGA: Si Banteng Seharga Rp 12 Miliar
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hadirkan Gymkhana Race War di IIMS 2013
Redaktur : Tim Redaksi