Pelindo III Dapat Pinjaman Rp 1,2 triliun dari Bank London

Selasa, 26 November 2013 – 12:12 WIB

jpnn.com - JAKARTA - PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III mendapat suntikan modal. Perusahaan pelat merah itu memperoleh pinjaman asing sebesar USD 121 juta atau sekitar Rp 1,2 triliun dari Credit Suisse dan Deutsche Bank Cabang London, Inggris. Dana itu akan digunakan untuk pembiayaan pengadaan 10 unit Ship to Shore Crane (STS) dan 20 unit Automated Stacking Crane (ASC). Alat ini nantinya akan dioperasikan di Terminal Teluk Lamong, Surabaya.

“Pinjaman ini dilakukan dengan skema Export Credit Agency melalui lembaga asuransi Finnvera asal Finlandia. Bunga pinjaman sebesar 1,39 persen dengan jangka waktu pembayaran selama 7 tahun,” ujar Direktur Utama Pelindo III Djarwo Surjanto di Hotel JW. Marriott, Jakarta, Selasa (26/11).

BACA JUGA: Pelemahan Rupiah Hingga Akhir Tahun

Penandatanganan perjanjian pinjaman itu kata Djarwo telah dilakukan oleh Pelindo III dan bank pada 30 Agustus 2013 lalu. Sementara perjanjian pengadaan 10 unit STS dan 20 unit ASC dilakukan oleh Pelindo III dan Konecranes pada 1 Maret 2013. "Alat yang dipesan oleh Pelindo III dari Konecranes sudah mulai dikerjakan dan akan datang secara bertahap mulai Januari 2014 mendatang. Dimulai dari 10 unit ASC yang datang dalam bentuk komponen yang selanjutnya akan dirakit di Indonesia dan dilanjutkan dengan kedatangan 5 unit STS secara utuh," papar dia.

Sementara sepuluh unit ASC dan lima unit STS lainnya akan dikirim pada tahun 2016 mendatang setelah Terminal Teluk Lamong tahap kedua selesai dibangun.

BACA JUGA: Dahlan Iskan Minta BUMN Sisir Lokasi Sekitar Kereta Api

Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha Pelindo III Husein Latief menambahkan bahwa alat yang digunakan di Terminal Teluk Lamong menggunakan teknologi ramah lingkungan. Hal itu menyusul konsep pelabuhan ramah lingkungan 'green port' yang dikampanyekan oleh Pelindo III.

Nantinya sebagian besar alat yang digunakan di Terminal Teluk Lamong akan menggunakan tenaga listrik. Demikian halnya dengan STS dan ASC yang diproduksi oleh Konecranes.

BACA JUGA: Dahlan Iskan Minta BUMN Sisir Lokasi Sekitar Kereta Api

“Selain ramah lingkungan, alat-alat tersebut juga berteknologi tinggi.  ASC misalnya, operator tidak perlu di atas alat tetapi cukup di dalam ruang operator, bahkan wanita juga dapat bertindak selaku operator,” pungkas Husein. (chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Garuda Tertarik Kelola Salah Satu Bandara UPT


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler