PELNI Mulai Layani Penjualan Tiket Penumpang, Hanya 6 Kapal yang Beroperasi

Minggu, 17 Mei 2020 – 08:10 WIB
Petugas memeriksa suhu tubuh calon penumpang sebelum menaiki kapal Pelni. Foto: Dok Pelni

jpnn.com, JAKARTA - PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) mulai melakukan pelayanan penjualan tiket bagi penumpang sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan pemerintah.

Pembelian tiket hanya bisa dilakukan melalui loket kantor cabang PELNI dan akan dilakukan untuk pelabuhan naik dan turun yang sudah dinyatakan dibuka.

BACA JUGA: Pelni Terpaksa Labuhkan KM Kelud karena Seorang Awak PDP COVID-19

Direktur Usaha Angkutan Penumpang PT PELNI O. M. Sodikin menjelaskan penjualan tiket sudah mulai dilakukan pada Sabtu (16/5) dan akan dilayani pada loket kantor cabang perseroan, sehingga petugas bisa memastikan seluruh calon penumpang dapat menunjukan dokumen persyaratan ketika akan membeli tiket.

Selain itu, seluruh calon penumpang dianjurkan untuk menggunakan metode pembayaran secara cashless.

BACA JUGA: Menhub Dikabarkan Positif Corona Lagi, ini Penjelasan Jubirnya

Penjualan dilakukan sesuai dengan persyaratan sesuai protokol penanganan penumpang PELNI selama masa Covid-19 serta SE Gugus Tugas Covid-19 No 4/2020 dan SE Dirjen Hubla No. 21/2020.

"Kami melayani penjualan tiket kepada penumpang sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan dengan melampirkan beberapa dokumen perjalanan berdasarkan Surat Edaran yang telah ditetapkan, yang disertai dengan surat keterangan kesehatan dari pihak yang berwenang pada periode maksimal 7 hari sebelum keberangkatan," ungkap Sodikin.

BACA JUGA: Menko PMK Mengingatkan Publik Lagi, Larangan Mudik Masih Berlaku!

Selama periode ini, PELNI hanya akan menjual sekitar 50 persen dari kapasitas untuk menjaga jarak antar penumpang selama perjalanan.

"Kami telah mengatur pembatasan akses bagi penumpang selama berada di atas kapal, serta skema jaga jarak antar penumpang baik itu pada nomor bed ataupun saat pengambilan makan sehingga anjuran physical distancing tetap terlaksana dengan baik," tambahnya.

Sementara itu, untuk menekan interaksi antara petugas kapal dengan penumpang, pemeriksaan tiket di atas kapal ditiadakan sementara bagi penumpang dengan tujuan port to port.

Namun demikian, pemeriksaan tiket di atas kapal tetap dilakukan untuk kapal yang mempunyai trayek multiport dengan tetap memperhatikan jarak.

"Manajemen akan mengefektifkan screening penumpang yang akan naik ke atas kapal mulai dari pelabuhan. Sehingga pelaksanaan boarding saat sebelum naik ke atas kapal akan dimaksimalkan. Untuk penumpang yang ditemukan tidak memenuhi persyaratan akan dilakukan isolasi di ruangan khusus dan akan diturunkan di pelabuhan tujuan pertama dan melaporkan kepada satgas daerah setempat," ungkap Sodikin.

Dari 26 kapal penumpang, sementara waktu PELNI akan mengoperasikan enam kapal, yakni KM Ciremai, KM Dobonsolo, KM Gunung Dempo, KM Nggapulu, KM Kelud, dan KM Egon.

Kapal tersebut akan berlayar membawa penumpang menuju pelabuhan yang masih membuka aksesnya, yaitu Pelabuhan Tg. Priok, Surabaya, dan Makassar dan melanjutkan perjalanan dengan membawa muatan logistik.

Saat ini, KM Ciremai berlayar dengan rute Tg. Priok - Surabaya - Makassar - Ambon - Sorong - Biak - Jayapura - Sorong - Namlea - Baubau - Surabaya - Tg. Priok.

Sedangkan KM Dobonsolo kini melayani rute Tg. Priok - Surabaya - Makassar - Ambon - Sorong - Serui - Jayapura - Sorong - Ambon - Namlea - Surabaya - Tg. Priok.

KM Gunung Dempo melayani rute Tg. Priok - Surabaya - Makassar - Ambon - Sorong - Biak - Jayapura - Sorong - Makassar - Surabaya - Tg. Priok.

KM Nggapulu melayani rute Tg. Priok - Surabaya - Makassar - Baubau - Ambon - Banda - Tual - Dobo - Fakfak PP.

KM Kelud melayani rute Belawan - Batam - Tg. Priok. Serta KM Egon kini melayani rute Waingapu - Lembar - Waingapu - Lembar - Surabaya - Lembar - Waingapu.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler