JAKARTA- PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) memutuskan akan memakai system online sebagai akses bagi pemilik muatan khusus untuk muatan geladak ke seluruh pelabuhan di seluruh Indonesia. Menyusul sukses uji coba di kapal motor (KM) Labobar sepanjang April 2013 kemarin.
Sekarang manajemen tinggal melakukan penyesuaian-penyesuaian, terutama di wilayah pelayaran Timur. Tak hanya jalur pelayaran, tapi juga berkembang di seluruh kapal yang dimiliki Pelni, terutama KM Kelud.
Direktur Operasional PT Pelni Capt Daniel E Bangonan mengatakan, system aplikasinya ternyata running cukup bagus. Seperti SOS e-ticketing implementasi dari sebuah program pada ruas jalur di pelabuhan. Pilihan terhadap KM Labobar karena ingin mencari seberapa besar tingkat kesulitan dan masyarakat setempat butuh waktu untuk bisa tertib dalam system boarding. Karena KM Labobar mempunyai kekuatan menghadapi kondisi pelayaran ekstrem dan perangkat yang membuat biaya jadi murah.
Jadi mudah dan efesien membangun sistemnya. Karena pembangunan ini harus bisa dikendalikan oleh kantor pusat. Menurut dia, bukan online namanya kalau tidak bisa terkoneksi pada semua jaringan. Setelah itu, baru diikuti persiapan SDM yang mampu juga.
"Kami mulai menerapkan kebijakan tata kelola muatan geladak di kapal penumpang. Kebijakan tersebut untuk menciptakan ketertiban dan kenyamanan pengguna jasa Pelni. Selama ini, pemaksaan muat dan penempatan barang non over bagasi di atas kapal tidak semestinya," ujar Capt Daniel E Bangonan Direktur Operasional PT Pelni di kantornya gedung PT Pelni kawasan Gajah Mada, Jakarta Barat, pada Rabu (19/6).
Sehingga, lanjut Daniel, mengakibatkan tergantungnya akses penumpang dan merusak dinding kapal yang berpotensi menimbulkan deformasi plat pada deck kapal. Pembenahan ini bertujuan meningkatkan nilai tambah, kata dia, terutama bidang pelayanan bagi penumpang dan untuk stakeholder.
Beberapa langkah yang akan dilakukan antara lain membuat kebijakan operasional yang terintegrasi, pertanggungan pengiriman barang dan perjanjian angkutan terjamin berupa asuransi, pembatasan maksimal ukuran muatan (per koli), dan kemudahan perencanaan muatan (closing date dan closing time).
"Akses online, utamanya untuk mengatasi kelebihan muatan kargo atau kargo yang diletakkan di geladak kapal. Aplikasi sistem tersebut untuk semua kapal yang dimiliki Pelni uang pengoperasian sistemnya dilakukan PT SBN (Sarana Bandar Nasional) dan PT Pelita Jaya Indonesia Corporation. Kedua perusahaan berhak mendapat security access dari Pelni. Untuk pengguna jasa Pelni, mereka harus login terlebih dulu untuk memanfaatkan layanan tersebut," pungkasnya. (ers)
Sekarang manajemen tinggal melakukan penyesuaian-penyesuaian, terutama di wilayah pelayaran Timur. Tak hanya jalur pelayaran, tapi juga berkembang di seluruh kapal yang dimiliki Pelni, terutama KM Kelud.
Direktur Operasional PT Pelni Capt Daniel E Bangonan mengatakan, system aplikasinya ternyata running cukup bagus. Seperti SOS e-ticketing implementasi dari sebuah program pada ruas jalur di pelabuhan. Pilihan terhadap KM Labobar karena ingin mencari seberapa besar tingkat kesulitan dan masyarakat setempat butuh waktu untuk bisa tertib dalam system boarding. Karena KM Labobar mempunyai kekuatan menghadapi kondisi pelayaran ekstrem dan perangkat yang membuat biaya jadi murah.
Jadi mudah dan efesien membangun sistemnya. Karena pembangunan ini harus bisa dikendalikan oleh kantor pusat. Menurut dia, bukan online namanya kalau tidak bisa terkoneksi pada semua jaringan. Setelah itu, baru diikuti persiapan SDM yang mampu juga.
"Kami mulai menerapkan kebijakan tata kelola muatan geladak di kapal penumpang. Kebijakan tersebut untuk menciptakan ketertiban dan kenyamanan pengguna jasa Pelni. Selama ini, pemaksaan muat dan penempatan barang non over bagasi di atas kapal tidak semestinya," ujar Capt Daniel E Bangonan Direktur Operasional PT Pelni di kantornya gedung PT Pelni kawasan Gajah Mada, Jakarta Barat, pada Rabu (19/6).
Sehingga, lanjut Daniel, mengakibatkan tergantungnya akses penumpang dan merusak dinding kapal yang berpotensi menimbulkan deformasi plat pada deck kapal. Pembenahan ini bertujuan meningkatkan nilai tambah, kata dia, terutama bidang pelayanan bagi penumpang dan untuk stakeholder.
Beberapa langkah yang akan dilakukan antara lain membuat kebijakan operasional yang terintegrasi, pertanggungan pengiriman barang dan perjanjian angkutan terjamin berupa asuransi, pembatasan maksimal ukuran muatan (per koli), dan kemudahan perencanaan muatan (closing date dan closing time).
"Akses online, utamanya untuk mengatasi kelebihan muatan kargo atau kargo yang diletakkan di geladak kapal. Aplikasi sistem tersebut untuk semua kapal yang dimiliki Pelni uang pengoperasian sistemnya dilakukan PT SBN (Sarana Bandar Nasional) dan PT Pelita Jaya Indonesia Corporation. Kedua perusahaan berhak mendapat security access dari Pelni. Untuk pengguna jasa Pelni, mereka harus login terlebih dulu untuk memanfaatkan layanan tersebut," pungkasnya. (ers)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Air Asia Pesan Mesin Pesawat Senilai USD 8,6 miliar
Redaktur : Tim Redaksi