Peluang Besar Produk Halal Indonesia di Pasar Mesir

Senin, 19 Juni 2023 – 22:49 WIB
Kunjungan KBRI Kairo ke pergudangan Fayomei for Import & Export di Kota Fashn, Provinsi Bani Suef, Mesir, Sabtu (17/6/2023). Foto: ANTARA/HO-KBRI Kairo

jpnn.com, KAIRO - Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Mesir Lutfi Rauf menyambut peluang besar impor produk halal Indonesia di pasar Mesir.

"Meski kondisi ekonomi global penuh tantangan dan rata-rata terkena inflasi, selalu saja ada peluang dalam kondisi apapun," kata Dubes Lutfi dalam kunjungan kerjanya ke pergudangan Fayomei for Import & Export di Kota Fashn, Provinsi Bani Suef, Sabtu, dalam keterangan pers yang diperoleh ANTARA, Jakarta, Senin.

BACA JUGA: SDG Sulsel Gelar Pelatihan Sertifikasi Halal di Majelis Taklim Nurul Falah

Dubes Lutfi mengatakan bahwa untuk memudahkan impor produk-produk Indonesia ke Mesir, KBRI Kairo berupaya menghilangkan hambatan-hambatan perdagangan, termasuk dengan mengaktifkan skema imbal dagang antara pelaku usaha kedua negara.

KBRI juga membantu para importir Mesir mencarikan pasar untuk produk ekspor mereka sehingga tercipta posisi penawaran yang baik.

BACA JUGA: Putin Sebut Keamanan Rusia Terancam, Halalkan Segala Cara

Selama kunjungan ke pergudangan tersebut, Fayomei for Import & Export diwakili oleh direkturnya Mahmoud Taha Fayoumei, Manager Marketing Mostafa dan akuntan Yahya. Sementara itu, Dubes Lutfi didampingi oleh Atase Perdagangan M. Syahran Bhakti S.

Dalam sambutannya, Direktur Mahmoud Fayomei menyebutkan produk-produk yang mereka impor dari Indonesia adalah produk makanan olahan halal seperti produk ikan sarden kaleng, produk tuna kaleng, produk bubuk kakao, kelapa parut, dan shortening (lemak yang banyak dipakai untuk membuat roti dan kue).

BACA JUGA: Khusus Umat Islam Jangan Khawatir, Korsel akan Perbanyak Makanan Halal

Mahmoud juga menyatakan pihaknya menjadi agen resmi Afia International Co untuk Provinsi Bani Suef dan Provinsi Elmenia yang mengimpor minyak sawit refined palm oil dari Indonesia.

Ia mengatakan pada awalnya, mereka hanya mengimpor dua kontainer produk halal dari luar negeri pada 2004. Jumlahnya meningkat hingga 400 kontainer pada 2022, dengan beragam produk makanan olahan yang diimpor dari negara-negara utama seperti Indonesia, Thailand dan Vietnam.

Untuk terus melangsungkan impor tersebut, mereka juga mengekspor bawang putih dan bawang merah ke beberapa negara, termasuk mengekspor produk tuna kaleng dan sarden kaleng yang diimpor dari Indonesia ke beberapa negara tetangga Mesir.

Dalam kesempatan itu, Atase Perdagangan RI Syahran Bhakti menunjukkan bahwa populasi Mesir yang mencapai 110 juta jiwa merupakan pasar besar bagi produk perikanan dan hasil laut Indonesia.

Untuk itu, ia mengharapkan kerja sama antarbisnis yang lebih luas di antara pelaku usaha Indonesia dan Mesir. Ia berharap mereka bisa memanfaatkan peluang dengan mengikuti pameran dagang produk makanan dan industri yang dilakukan secara berkala di Mesir.

Ia menunjukkan laporan Badan Statistik Mesir (Capmas) bahwa pada periode Januari-Februari 2023, ekspor produk perikanan Indonesia ke Mesir mencapai 1,63 juta dolar AS (sekitar Rp 24,4 miliar) atau naik 600 persen dari 233 ribu dolar AS (sekitar Rp 3,49 miliar) pada periode yang sama tahun lalu.

Sementara, nilai impor produk cocoa butter dari Indonesia mencapai 1,46 juta dolar AS (sekitar Rp 21,8 miliar) atau naik sebesar 3.084 persen dibandingkan periode yang sama pada 2022 sebesar 46 ribu dolar AS (sekitar Rp 689,8 juta). Adapun nilai ekspor bubuk kakao ke Mesir mencapai 964 ribu dolar AS (sekitar Rp 14,4 miliar) dan produk minyak sawit dan turunannya mencapai 80 juta dolar AS (sekitar Rp 1,19 triliun).


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler