jpnn.com, JAKARTA - Direktur Utama PT SUCOFINDO (Persero) Mas Wigrantoro Roes Setiyadi menyebut pada 2021 pasar Testing Inspection, and Certification (TIC) mengalami peningkatan, khususnya pada sektor farmasi, jasa kesehatan dan makanan.
Oleh karena itu, menyatukan atau holding BUMN Jasa Survei diprediksi mampu menguatkan kapabilitas Industri TIC di Indonesia maupun di kancah global.
BACA JUGA: Pembentukan Holding, BUMN Jasa Survei Bidik Pasar Indonesia Timur
Menurut dia, TIC cukup krusial karena BUMN Jasa Survei dapat melengkapi kebutuhan industri di segala sektor dan proses bisnis untuk pasar domestik dan ekspor.
“Melalui BUMN Jasa Survei, kami mampu melayani jasa testing, inspection, certification, classification, and statutory, serta dilengkapi dengan jasa consultancy and training,” kata Mas Wigrantoro dalam kuliah umum secara online yang dihadiri oleh 5.000 mahasiswa/i seluruh Indonesia.
BACA JUGA: Tetapkan Standar Kompetensi Surveyor Berlisensi, Kementerian ATR/BPN Susun Juknis Permen 9/2021
Seperti diketahui pemerintah membentuk BUMN Holding Jasa Survei, yang terdiri dari PT Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) (Persero), PT SUCOFINDO (Persero), serta PT Surveyor Indonesia (Persero).
Direktur Utama PT Surveyor Indonesia (Persero) M. Haris Witjaksono menjelaskan industri TIC berguna untuk memastikan bahwa produk-produk, sarana serta infrastruktur dan proses mutu memenuhi standar serta peraturan yang telah ditentukan.
BACA JUGA: Inilah Inovasi Surveyor Indonesia yang Dibawa ke Pameran Virtual Internasional
Semua akan dipastikan dari sisi kualitas, kesehatan dan keselamatan, hingga perlindungan lingkungan dan tanggung jawab sosial.
”Peran Jasa Survei dalam memberikan pemastian, juga mampu mendukung pemerintah dalam kepatuhan terhadap regulasi dan standar, bisnis dalam meningkatkan daya saing, serta pemenuhan ekspektasi masyarakat dan konsumen atas produk/ jasa dengan memberikan keamanan,” kata Haris.
Direktur Utama PT BKI (Persero) Rudiyanto menyebut jasa Testing, Inspection, Certification, Classification, and Statutory (TIC-CS) merangkum segala industri, baik industri downstream, midstream, hingga upstream.
"Kami yakin di kemudian hari akan menjadi hal yang diperlukan,” ujar Rudiyanto.
Holding BUMN Jasa Survei pun gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait bisnis TIC.
Menurut dia, sebelumnya BUMN Holding Jasa Survei telah melakukan jajak pendapat kepada 5.000 mahasiswa, hasil yang didapat adalah 51 persen sudah mengenal BUMN Jasa Survei, namun 64 persen belum mengetahui bisnis TIC.
Oleh karena itu, BUMN Holding Jasa Survei merespons dengan merumuskan kuliah umum yang berkolaborasi dengan kampus-kampus di Indonesia dengan tema BUMN Jasa Survei bersama Generasi Unggul Indonesia Hadir untuk Pemulihan Ekonomi Nasional.
Hal ini pun sebagai upaya mendukung program Kementerian BUMN dalam implementasi 5 poin prioritas, salah satunya pengembangan talenta, yang meliputi mengedukasi dan melatih tenaga kerja, mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas untuk Indonesia, profesionalisasi tata kelola dan sistem seleksi SDM agar tercapai visi misi. (mcr10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robia