jpnn.com - JAKARTA - Pemerintah dalam hal ini Kemenpora tak ingin ada dua Kongres yang nantinya digelar oleh PSSI. Namun, peluang terjadinya Kongres di dua tempat berbeda, terbuka lebar karena dua pihak masih bersikukuh dengan keputusannya.
Bidang Komunikasi Publik sekaligus Deputi IV Kemenpora Gatot S Dewa Broto menegaskan, rekomendasi pemerintah untuk Kongres masih di Yogyakarta. Hal itu juga seiring dengan sikap Mabes Polri yang hanya akan memberikan rekomendasi izin keramaian kalau Kongres di Kota Gudeg.
BACA JUGA: Izin Kongres PSSI di Yogja, Tito: Kita Ikuti Rekomendasi Pemerintah
Tapi, PSSI masih bersikukuh Kongres digelar di Makassar pada 17 Oktober nanti. Karena itu, pemerintah menegaskan agar tak sampai terjadi dua kongres.
"Untuk antisipasi terjadinya dua kongres, sejauh ini Kemenpora tak menghendaki kongres tandingan. Hanya ingin kongres tunggal, kami tidak membuka luka lama," katanya, dalam jumpa pers di Kemenpora, Selasa (11/10) siang.
BACA JUGA: Cedera Ramos Menambah Panjang Derita Madrid
Sebagai bentuk pemerintah tak mau membuat masalah ini meruncing, adalah dengan tidak membuka konfrontasi langsung dengan FIFA dan AFC.
"Karena itu kami tidak ada surat ke FIFA dan AFC dari kemenpora. Beda dengan dulu, waktu ada verifikasi BOPI, kemudian pembekuan PSSI kami langsung komunikasi. Karena kami ingin kongres ini berjalan," ungkapnya.
BACA JUGA: PSSI Ngotot di Makassar, Izin Keamanan untuk Jogjakarta
Peluang terjadinya dua Kongres menguat karena di satu sisi, PSSI tetap kukuh menggelar Kongres di Makassar. Sementara, 85 voter atau pemilik suara, menegaskan boikot Kongres di Makassar, dan hanya mau Kongres di Yogya.
Melihat jumlah voter dan kuorumnya sebuah forum Kongres, maka bukan tidak mungkin, peluang voter juga menggelar Kongres di Yogya cukup besar. (dkk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Deschamps: Datang dan Menang di Belanda adalah Luar Biasa
Redaktur : Tim Redaksi