PSSI Ngotot di Makassar, Izin Keamanan untuk Jogjakarta

Selasa, 11 Oktober 2016 – 12:17 WIB
Hinca Panjaitan. Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA – Polemik venue Kongres PSSI 17 Oktober 2016 masih berlanjut. PSSI masih tetap ngotot menjadikan Makassar sebagai tuan rumah.

Padahal, polisi sudah mengeluarkan izin keamanan sesuai rekomendasi pemerintah, yakni di Jogjakarta.

BACA JUGA: Deschamps: Datang dan Menang di Belanda adalah Luar Biasa

“Sampai saat ini PSSI masih tetap berada pada keputusan awal, yaitu Makassar sebagai tuan rumah kongres. Sebab, keputusan Makassar sebagai tuan rumah kongres adalah keputusan organisasi,” kata Sekjen PSSI Azwan Karim, seperti diberitakan Jawa Pos hari ini.

Menurut dia, sikap PSSI yang sampai saat ini masih tetap ngotot menjalankan kongres di Makassar itu sejatinya bukan bentuk perlawanan terhadap pemerintah. 

BACA JUGA: Begini Cara Alfred Riedl Hadapi Sikap Mbalelo Klub

Melainkan hanya upaya menjalankan setiap keputusan organisasi secara profesional. 

Dan, kalau pun ada perubahan lokasi kongres, itu harus melalui mekanisme organisasi. 

BACA JUGA: Paul Pogba Bawa Tim Ayam Jantan Menang di Belanda

Artinya, lanjut pria asal Palembang itu, semua anggota Executive Committee (Exco) PSSI yang harus kembali menggelar pertemuan.

Dengan tujuan, mengambil sikap terkait perkembangan terbaru tentang lokasi kongres. 

Sebab, sesuai dengan pasal 28 Statuta PSSI, yang berhak menentukan lokasi serta waktu kongres hanya Exco. 

Azwan menambahkan, pihaknya sudah berinisiatif untuk mengambil posisi pasif perihal penentuan lokasi kongres tersebut. 

Dengan alasan, sejauh ini, tugas dan kewenangan pihak kesekjenan hanya ada di wilayah administratif organisasi. 

Kalaupun ada kebijakan, itu pun karena ada perintah dari anggota Exco PSSI. 

“Saya berharap, para Exco PSSI bisa segera melakukan pertemuan untuk membahas perkembangan yang ada,” ujarnya. 

Di sisi lain,   salah seorang anggota Exco PSSI Tony Apriliani mengatakan bahwa dia sejatinya sudah berinisiatif mengadakan pertemuan di antara mereka. 

Namun, upaya dia tersebut selalu terbentur lantaran tidak mendapat respons positif dari Hinca Panjaitan, Pelaksana tugas (plt) Ketua Umum PSSI yang saat ini sibuk mengurusi Pilkada DKI Jakarta bersama Partai Demokrat.

“Tapi kami akan meihat perkembangan satu atau dua hari ke depan. Kalau, sampai Pak Hinca tidak juga merespons, ya mau tidak mau kami para anggota akan mengambil sikap,” kata pria asal Bandung, itu. 

Exco, lanjut Hinca, tidak mau kepentingan politik akhirnya mengorbankan jalannya organisasi. “Ingat, Kongres PSSI adalah urgensi organisasi,” lanjutnya. 

Sebagai catatan, setelah menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) di Ancol, Jakarta, 3 Agustus lalu, Exco PSSI memutuskan Makassar sebagai tuan rumah kongres pada 17 Oktober nanti. 

Namun, keputusan PSSI tersebut tidak mendapat dukungan dari pemerintah. Lewat Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), pemerintah merekomendasikan Jogjakarta sebagai lokasi kongres. 

Rekomendasi pemerintah tersebut kemudian dikuatkan dengan keputusan Mabes Polri yang mengeluarkan izin keamanan kongres di Jogjakarta. 

Selain itu, mayoritas voter PSSI yang tergabung dalam Kelompok-85 juga sepakat agar kongres untuk memilih Ketua Umum baru PSSI itu berlangsung di Jogjakarta. (ben/ttg) 

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sadis! Portugal Pesta Gol di Kandang Faroe


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler