Head of Research Trust Securities Reza Priyambada mengatakan, IHSG yang sebelumnya menyentuh target support bawah dinilai berada di bawah area overbought. Kondisi tersebut memudahkan IHSG bergerak di level konsolidasi berikutnya.
"Namun IHSG justru balik arah ke zona hijau. Begitu pula saat asing mencatatkan net sell, mereka tetap membeli saham big cap. Itu artinya asing tengah memanfaatkan kepanikan pasar untuk ambil harga di bawah," jelasnya.
Sepanjang pekan lalu, IHSG naik 9,41 poin atau lebih rendah dari pekan sebelumnya yang naik 39,75 poin (0,78 persen). Kenaikan tipis ini juga terjadi pada indeks utama lainnya, antara lain indeks DBX memimpin kenaikan sebesar 1,36 persen, dan diikuti indeks JII dan ISSI yang masing-masing menguat 0,67 persen, dan 0,66 persen.
Sebaliknya, indeks LQ45 dan IDX30 masing-masing mengalami pelemahan sebesar -0,04 persen, dan -0,19 persen.
Sementara itu, indeks secara sektoral bergerak variatif, yang mana hanya dua sektor saja yang melemah, yaitu indeks pertambangan dan keuangan yang masing-masing turun -4,80 persen dan -0,78 persen. Di luar sektor tersebut mencatatkan kenaikan, seperti indeks perkebunan (5,66 persen), diikuti indeks aneka industri (2,01 persen) dan indeks properti (1,91 persen).
Melihat capaian tersebut, Reza memproyeksi pada perdagangan Senin (27/5), IHSG bergerak pada kisaran support 5.115 - 5.145 dan resistance 5.198 - 5.028. Grafis MACD (moving average convergence/divergence) bergerak datar dengan histrogram positif yang lebih pendek. Sementara grafis RSI, William"s %R, dan Stochastic mencoba bergerak naik ke arah area overbought.
"Meski belum sampai pada target resistance kami di 5.207, namun laju positif ini setidaknya mampu mempertahankan IHSG dari tren zona merah. Jika ada sentimen positif, IHSG berpeluang untuk rebound lanjutan," jelasnya.
Di samping itu, pekan depan diperkirakan IHSG berada pada rentang support 5.065-5.097 dan resistance 5.232-5.263. Ia menilai, secara teknikal, munculnya candle merah dengan posisi di atas area overbought membuat posisi IHSG tidak begitu nyaman dengan peluang kenaikan 30-40 persen. Konfirmasi penguatan signifikan pun hanya bisa terjadi bila didukung dengan rilis data-data yang positif. Bila tidak, maka IHSG akan kembali rawan terkoreksi.
"Pelaku pasar akan memanfaatkan setiap kenaikan untuk profit taking. Untuk itu, tetap waspada jika ada potensi pembalikan arah. Cermati sektor perkebunan, industri dasar, aneka industri, perdagangan, dan properti," paparnya.
Senior Research PT HD Capital Yuganur Wijanarko mengatakan, kendati terjadi rebound lantaran ada dorongan sentimen positif regional, IHSG dinilai masih belum bisa ditutup di level all time high 5.251.
"Artinya memicu konfirmasi bahwa pergerakan IHSG sudah memasuki fase konsolidasi, yakni di kisaran support 5.089 dan resistance 5.251. Fase tersebut menjadi kunci pergerakan selanjutnya akan masuk ke level 4.927 atau level 5.400," tandasnya. (gal)
Rekomendasi Saham
Kode Emiten Close Entry Target
LISP London Sumatra 1.930 1.750 1.940
INCO Vale International 2.475 2.250 2.675
BJTM Bank Jatim 445 435 465
HEXA Hexindo 4.775 4.650 5.050
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jepang Terjungkal Berdampak Global
Redaktur : Tim Redaksi