jpnn.com - jpnn.com - Hasil jajak pendapat yang digelar Indonesia Network Election Survey (INES), menunjukkan calon gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan-Sandiaga Salahudin Uno mengungguli Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.
Jajak pendapat bertajuk "Melihat, Menilai dan Memilih Kepala Daerah DKI Jakarta", yang digelar sejak 2 Februari hingga 9 Februari 2017, itu juga memperlihatkan adanya peluang pilkada berlangsung satu putaran.
BACA JUGA: Sudah Ada yang Terbukti, Masa Pilih yang Belum Teruji?
Direktur Eksekutif INES Andri Gunawan mengatakan, saat ditanya jika pilkada DKI Jakarta digelar hari ini, responden memilih Agus-Sylvi 18,4 persen, Basuki-Djarot 28,80 persen.
"Anies Baswedan-Sandiaga Uno dipilih sebanyak 42,86 persen warga DKI Jakarta," kata Andri dalam keterangannya, Sabtu (11/2).
BACA JUGA: Jubir Ahok-Djarot Acung Jempol untuk Kinerja KPU DKI
Sebanyak 10,2 persen responden lainnya belum memberikan pilihan.
Dengan hasil ini, Andri memprediksi pilkada DKI Jakarta berlangsung dua putaran.
BACA JUGA: Tiba di Istiqlal, Anies Baswedan Disambut Takbir
Adapun pasangan calon yang masuk ke tahap sudden death diprediksi adalah Anies-Sandi versus Basuki-Djarot.
Menurut Andri, jika yang belum menentukan pilihan hanya 10,2 persen, kans Agus-Sylvi sangat kecil masuk putaran kedua.
Sebab, dengan Basuki-Djarot saja terpaut 10,66 persen.
"Namun, terbuka peluang pasangan Anies-Sandi menang dalam satu putaran,” kata Andri.
Survei ini melibatkan 2557 responden warga Jakarta yang terpilih secara tersebar proposional dan terverifikasi yang berjumlah 6.983.692 jiwa leper caravan masuk daftar pemilih tetap di pilkada Jakarta.
Ada pun tingkat kepercayaan survei ini 98 persen, margin of error kurang lebih 2,3 persen, dari jawaban responden yang bisa terverifikasi.
Data jawaban responden yang berkualitas sebanyak 2.539, dari jumlah 2.557 warga DKI Jakarta yang terpilih secara tersebar secara proposional dan terverifikasi secara akurat. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Alasan Ahok Sebut Rivalnya Bangun Opini Menyesatkan
Redaktur & Reporter : Boy