JAKARTA—Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB) Akhmaloka meminta kepada pemerintah untuk dapat mengubah aturan mengenai kuota jalur undangan yang berdasarkan tingkat akreditasi sekolah.
Ia menyarankan, agar sekolah berakreditasi rendah sebaiknya juga diberikan kesempatan lebih besar untuk dapat berpartisipasi dalam seleksi jalur undangan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2013.
“Ke depannya sebaiknya PTN juga harus bisa memberikan kesempatan kepada siswa berprestasi di sekolah-sekolah yang non unggulan. Sehingga, kesempatan untuk mengikuti jalur undangan tidak didominasi oleh sekolah unggulan saja,” ungkap Akhmaloka di Gedung Kemdikbud, Jakarta, Kamis (15/3).
Jika jalur ujian tulis SNMPTN dihapus, Akhmaloka memastikan peluang bagi sekolah non unggulan akan mendapat kuota jalur undangan menjadi lebih besar.
“Misalkan saja, kuota 60 persen dari ujian tulis yang dialihkan ke jalur undangan, maka akan membuka kesempatan yang luas bagi sekolah untuk mendaftarkan siswa-siswa berprestasi di sekolah non unggulan," terang Ketua Panitia Pusat SNMPTN itu.
Untuk diketahui, aturan yang berlaku saat ini, bagi sekolah yang belum terakreditasi hanya diberi jatah lima persen dari jumlah siswa untuk dapat ikut jalur undangan. Lalu sekolah dengan akreditasi C hanya 15 persen, akreditasi B sebanyak 30 persen, sedangkan untuk sekolah akreditasi A paling banyak, yakni 50 persen.
“Nah dengan begitu, maka ke depannya sekolah baik unggulan dan non unggulan bisa memiliki kesempatan yang sama. Namun ini belum diputuskan dan masih dalam tahap pembahasan,” jelasnya. (cha/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Desak Peningkatan Kesejahteraan GTT
Redaktur : Tim Redaksi