JAKARTA - Masyarakat sepakbola Indonesia sempat dilanda euforia usai pelaksanaan Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI 17 Maret 2013. Apalagi hanya selang sepekan setelah KLB, Timnas Indonesia yang bertanding melawan Arab Saudi berhasil menggabungkan pemain-pemain Indonesia Super League (ISL) dan Indonesia Premier League (IPL).
Pasca KLB, permasalahan sepakbola Indonesia diharapkan segera terselesaikan, termasuk kejelasan pembayaran gaji pemain dan pelatih. Sayang kondisi itu sulit terwujud. Hingga kini PSSI belum bisa membayar tunggakan gaji pelatih timnas di semua level sebesar Rp 1,4 miliar. Selain itu, pelunasan gaji pemain ISL dan IPL musim lalu juga semakin tidak jelas.
PT Liga Indonesia selaku operator ISL, awalnya berjanji untuk menyelesaikan gaji pemain pada akhir Maret lalu. Namun hal itu tidak terwujud, PT Liga Indonesia malah meminta penundaan hingga Juni mendatang.ââ¬Â¬Ã¢â¬Â¬
ââ¬ÂªÃ¢â¬Âª"Saya sudah bertemu dengan Pak Joko Driyono. Dia meminta waktu deadline pelunasan gaji diundur sampai pertengahan kompetisi Juni," kata Ketua Plt Badan Olahraga Profersional Indonesia (BOPI) Haryo Yuniarto, Kamis (4/4/).
BOPI yang semula berjanji bersikap tegas kepada ISL bila tidak membayar gaji pemain kembali melunak. "Saya akan laporkan ke pak Menteri Roy Suryo, apakah ketentuan Juni ini bagian kesepakatan atau tidak," jelasnya.
Ketidakjelasan pembayaran gaji juga dilakukan PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) selaku operator IPL. Haryo menjelaskan, PT LPIS awalnya juga berjanji melunasi gaji pemain, namun hingga kini belum ada jawaban.ââ¬Â¬Ã¢â¬Â¬
ââ¬ÂªÃ¢â¬Âª
"Sudah dua kali saya minta. Mereka juga sebenarnya sudah menyampaikan laporan. Tapi laporannya tidak menyertakan laporan keuangan," terangnya. (abu/jpnn)
Pasca KLB, permasalahan sepakbola Indonesia diharapkan segera terselesaikan, termasuk kejelasan pembayaran gaji pemain dan pelatih. Sayang kondisi itu sulit terwujud. Hingga kini PSSI belum bisa membayar tunggakan gaji pelatih timnas di semua level sebesar Rp 1,4 miliar. Selain itu, pelunasan gaji pemain ISL dan IPL musim lalu juga semakin tidak jelas.
PT Liga Indonesia selaku operator ISL, awalnya berjanji untuk menyelesaikan gaji pemain pada akhir Maret lalu. Namun hal itu tidak terwujud, PT Liga Indonesia malah meminta penundaan hingga Juni mendatang.ââ¬Â¬Ã¢â¬Â¬
ââ¬ÂªÃ¢â¬Âª"Saya sudah bertemu dengan Pak Joko Driyono. Dia meminta waktu deadline pelunasan gaji diundur sampai pertengahan kompetisi Juni," kata Ketua Plt Badan Olahraga Profersional Indonesia (BOPI) Haryo Yuniarto, Kamis (4/4/).
BOPI yang semula berjanji bersikap tegas kepada ISL bila tidak membayar gaji pemain kembali melunak. "Saya akan laporkan ke pak Menteri Roy Suryo, apakah ketentuan Juni ini bagian kesepakatan atau tidak," jelasnya.
Ketidakjelasan pembayaran gaji juga dilakukan PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) selaku operator IPL. Haryo menjelaskan, PT LPIS awalnya juga berjanji melunasi gaji pemain, namun hingga kini belum ada jawaban.ââ¬Â¬Ã¢â¬Â¬
ââ¬ÂªÃ¢â¬Âª
"Sudah dua kali saya minta. Mereka juga sebenarnya sudah menyampaikan laporan. Tapi laporannya tidak menyertakan laporan keuangan," terangnya. (abu/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Celtics Pastikan Tiket Playoff
Redaktur : Tim Redaksi