Pemadaman Listrik Digilir Seminggu

Sabtu, 06 Oktober 2012 – 09:02 WIB
BOGOR-Listrik di Kota dan Kabupaten Bogor padam selama lima jam, kemarin. Akibatnya, 1,2 juta pelanggan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) di Area Pelayanan dan Jaringan (APJ) Bogor dan APJ Gunungputri kegelapan. Pelanggan PLN di area tersebut tak teraliri listrik sejak pukul 14:00 hingga 19:00.

Selain Bogor, Depok dan Sukabumi juga mengalami dampak pemadaman listrik. Hal itu terjadi lantaran Gardu Induk (GI) Cibinong terbakar.  Kejadian tersebut membuat sejumlah pabrik di kawasan Gunungputri dan perkantoran di Kota dan Kabupaten Bogor memulangkan pegawai dan karyawannya lebih awal. Sementara beberapa rumah sakit dan pusat perbelanjaan di Kota Bogor terpaksa menggunakan genset bertenaga diesel.

”Kami terpaksa menggunakan genset untuk menunjang kebutuhan energi. Jadi, tetap bisa beroperasi saat pemadalam listrik,” kata Public Relation Botani Square, Nurul Rizkia.

Listrik baru menyala kembali pada pukul 19:00 malam. GI Cibinong sudah dapat mengaliri listrik, namun baru 60 persen pelanggan yang sudah menyala, sisanya dialiri secara bertahap. PT PLN pengutamakan pelanggan perkantoran dan pelayanan umum, seperti rumah sakit dan pusat perbelanjaan. 

Manejer PLN APJ Bogor, Adi Priyanto mengatakan, Pusat Pengaturan Beban Listrik Jawa-Bali tak bisa langsung melakukan perbaikan kerusakan IBT 500/150 kv dan penormalan dalam waktu singkat. Karena itu, PT PLN APJ Bogor dan APJ Gunungputri akan memberlakukan sistem pemadaman bergilir selama sepekan ke depan.

"GI Cibinong punya dua IBT, salah satunya terbakar. Satu lagi, masih berfungsi, maka kami lakukan pembagian beban distribusi listrik. Tapi, masih defisit sekitar 200 megawatt, maka pemadaman bergilir dilakukan tiap tiga jam," tutur Adi kepada Radar Bogor (grup JPNN).

Ia menambahkan, tiap Unit Pelayanan dan Jaringan (UPJ) dan penyulang listrik akan dialiri secara bergilir. "APJ Bogor punya tujuh UPJ dan 112 penyulang. Pengaliran akan dilakukan secara bergantian. Jadi, sekitar 100 pelanggan per hari akan terkena dampaknya," tambahnya.    

Adi tak menampik pelanggan sangat dirugikan karena terganggunya aktivitas pelanggan rumah tangga dan berkurangnya produktivitas pelanggan industri. "Kami meminta maaf atas ketidaknyamanan ini. Karena itu, pemadaman bergilir yang seharusnya memakan waktu dua pekan akan dipercepat menjadi sepekan saja," ujarnya.

Saat ditanya insentif, Adi mengatakan, bagi pelanggan premium akan diberikan potongan sebesar 10 persen dari rekening tegihan minimum. Itu sesuai dengan surat perjanjian jual beli listrik (SPJBL) antara PT PLN dan kalangan industri. "Tapi, bagi pelanggan rumah tangga, kami belum bisa memberikan insentif. Untuk pelanggan non premium diberikan insentif, kalau pemadamannya berlangsung 3x24 jam." 

Asisten Manager Teknik PT PLN APJ Bogor, Sugeng Widodo menambahkan, kebakaran di GI Cibinong menyebabkan kerugian yang tidak sedikit bagi PLN. "Kerugian berasal dari penurunan jumlah listrik terjual. Seharusnya listrik teraliri ke pelanggan sebesar 1.500 megawatt (1,5 juta kw) per jam,"  kata Sugeng.

Artinya, lanjut Sugeng, PT PLN mengalami kerugian Rp975 juta per jam. Itu berasal dari hasil pengalian antara 1,5 juta kw dengan Tarif Dasar Listrik (TDL) Rp650 per kilowatt. Dengan pemadaman selama lima jam, maka totak kerugian ditaksir mencapai Rp4,8 miliar.

Widodo mengatakan, besarnya kerugian terjadi karena kebakaran pada interbus transformer (IBT) 500/150 kv di GI Cibinong itu berdampak pada tidak berfungsinya trafo. Imbasnya, sekitar 700 pelanggan APJ Bogor dan 420 pelanggan APJ Gunungputri tak teraliri listrik secara merata dalam waktu bersamaan. " Perbaikan langsung dilakukan, sehingga kerugian tidak bertambah dan pelanggan teraliri listrik,"  pungkasnya.  (cr2)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hari Terakhir Ngantor, Foke Umbar Keramahan

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler