jpnn.com, MEDAN - PSMS Medan menggelar latihan perdana di Stadion Kebun Bunga, Senin (18/12) sore.
Latihan itu cukup menyita perhatian suporter PSMS yang datang berbondong-bondong sore itu.
BACA JUGA: Sriwijaya FC Rekrut Striker Berusia 37 Tahun
Sebab, dari 20 pemain yang berlatih, ada satu pemain yang menjadi pusat perhatian.
Dia adalah Michel Hutabarat, pemain warga negara Prancis berdarah Batak.
BACA JUGA: Borneo FC Incar Bek Asia
Michel pun banyak dimintai foto bersama suporter usai latihan.
Meski berkebangsaan Prancis, pemain berposisi gelandang serang ini lancar berbahasa Indonesia. Dia mengakui sudah 20 tahun tinggal di Indonesia.
BACA JUGA: Gomez Ingin Duetkan Igbonefo dengan Jufriyanto
Sayangnya, dia enggan berbicara banyak tentang nama belakangnya, Hutabarat. Juga tak ingin menyinggung mengapa memilih warga negara Prancis meski sudah puluhan tahun tinggal di Indonesia.
“Saya tidak mau bicara tentang keluarga. Karena itu personal,” ujarnya saat diwawancarai usai mengikuti latihan.
Dari penuturannya, Michel pernah membela divisi 5 Liga Perancis dan divisi 4 Liga Australia.
“Dua musim di AFL (Avenir Foot Lozere) Liga Perancis itu tahun 2014 sampai 2016, baru setelahnya main satu musim di GSC (Geelong Soccer Club) 2016 sampai 2017 lalu,” ungkap pemain kelahiran 1995 ini.
Michel mengatakan ikut seleksi PSMS karena rekomendasi beberapa temannya. Dia kemudian mencoba peruntungan dengan menelepon Pelatih PSMS, Djadjang Nurdjaman.
“Telepon saya diangkat Coach Djanur dan dia mempersilahkan saya ikut seleksi,” lanjutnya.
Pun demikian, dia sadar betul tidak gampang masuk skema skuat Djanur-sapaan akrab Djadjang Nurdjaman.
Apalagi, Djanur berulang kali menyebut sudah memiliki pemain asing pilihannya dari Benua Afrika dan Asia. Satu di antaranya Sy Cheikh asal Senegal, yang diakui manajemen sudah direkrut dan hanya menanti datang ke Medan.
“Saya akan berusaha keras dalam seleksi. Tidak hanya di PSMS, di manapun saya seleksi saya selalu sunguh-sungguh,” tegasnya. (nin)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Madura United Datangkan Kapten Timnas Tajikistan
Redaktur & Reporter : Budi