jpnn.com, PALEMBANG - Manajer Sriwijaya FC Ucok Hidayat, mengatakan, pekan ini menjadi hari-hari menyenangkan bagi manajemen.
Sebab, tim berjuluk Laskar Wong Kito tengah bersolek membangun tim demi mengejar trofi juara Liga 1 musim depan.
BACA JUGA: Gaet Bek Timnas Mali, Sriwijaya FC Rogoh Rp 4,3 Miliar
Beberapa pemain bintang yang bakal bantu Sriwijaya FC merebut trofi Liga 1 2018, mulai berdatangan. Mereka berasal dari dalam dan luar negeri.
Namanya juga sudah familiar di telinga pecinta sepak bola Indonesia.
BACA JUGA: Sriwijaya FC Terus Dekati Gelandang Timnas Indonesia
“Dalam waktu dekat, Makan Konate dan Mahamadou N’Diaye merapat. Mereka segera ikut latihan bersama dengan pemain lainnya. Kemungkinan dalam pekan-pekan ini,” jelas Ucok ketika dihubungi, Selasa (5/12).
Makan Konate bukan nama baru di blantika sepak bola Indonesia. Gelandang asal Mali itu, sudah memperkuat tim di Liga Indonesia sejak 2012 lalu.Klub pertamanya di Indonesia adalah PSPS Pekanbaru. Setahun kemudian pindah ke Barito Putera.
BACA JUGA: Jelang AFC 2018, Bali United Rekrut Tujuh Pemain Anyar
Selesai kompetisi di 2013, gelandang kelahiran 10 November 1991 ini direkrut Persib Bandung hingga 2015. Pada 2016, dia diajak Rahmad Darmawan menyeberang ke Malaysia saat Rahmad melatih salah satu klub Liga Super Malaysia, T-Team. Ketika Rahmad ditarik Sriwijaya FC, Konate ikut sang mentor dengan bandrol sekitar Rp2 miliar.
Adapun N’Diaye merupakan pemain Timnas Mali. Dia datang dengan status marquee player. Pemain ini bisa bermain di tiga posisi yaitu center bek, bek kanan, dan gelandang bertahan. Dia didatangkan untuk mengisi slot marquee player di Sriwijaya FC setelah Tijani Belaid tidak disodori perpanjangan kontrak pada Liga 1 2018.
Dia datang dengan banderol sekitar 250 ribu poundsterling. Setara dengan Rp4,3 miliar (1 pounds = Rp17.552). Kedatangan dia diharapkan bisa menjadi solusi rapuhnya lini belakang musim kemarin yang harus kebobolan sampai 50 gol dari 34 pertandingan.
“Ada satu lagi dari Tajikistan. Dia posisi striker, namanya Manuchekhr Dzhalilov. Yang ini datang pekan depan karena harus mengurus administrasi di negaranya dulu sebelum ke sini,” jelas Ucok yang juga Kepala Dinas PU Bina Marga Sumsel.
Di wikipedia, Manuchekhr merupakan penggawa Timnas Tajikistan. Dia memiliki tinggi 1,8 meter dengan berat 70 kilogram. Dia rajin mencetak gol. Dalam biografinya, dia pernah jadi top scorer tiga kali pada 2015, 2016, dan 2017.
Dengan status pemain terbaik di AFC Cup 2017, dia membawa timnya, Istiklol FC, sebagai finalis AFC Cup 2017. Istiklol juga diantarkannya meraih empat trofi juara di kompetisi dan turnamen domestik Tajikistan sejak 2015.
Player of the Year Liga Tajikistan pada 2015 ini juga tak hanya lihai mencetak gol. Tapi juga bisa memainkan tiga posisi. Striker, gelandang serang, dan second striker. Ucok yakin, kedatangan bomber dari Asia Tengah ini akan sangat membantu Sriwijaya FC dalam mengoyak jala lawan musim depan.
Dikatakan Ucok, kedatangan N’Diaye, Konate, dan Manuchekhr akan melengkapi skuat Sriwijaya FC yang sudah gabung lebih dulu. Misal, Adam Alis, Samuel Crhistianson, Syahrial Abimanyu, Yogi Rahadian, dan Alvin Tuasalamony. “Untuk Esteban Viscarra dan Alberto Goncalves sudah izin setelah Natal (25 Desember) tiba ke Palembang,” tukas dia.
Mahamadou N’Diaye, dijadwalkan terbang dari Paris, Prancis hari ini dan tiba di Palembang, Kamis (7/12). Hal ini diungkapkan oleh Sekretaris Tim, Ahmad Haris kemarin. “Akan segera bergabung dengan tim,” ujarnya.
Haris mengungkapkan jika manajemen telah memegang jadwal tiket penerbangan N’Diaye yang akan datang bersama Konate, rekan senegaranya. Tak mengikuti tes, dua legiun asing itu diharapkan langsung nyetel dengan tim yang belum dilatih oleh Rahmad Darmawan, yang kini masih menjalani ibadah umrah.
Haris meyakini pilihan manajemen telah pas untuk mengisi kekosongan di lini belakang. “Pemain tersebut punya kualitas. Sehingga kita berharap bisa memenuhi keinginan pelatih, manajemen dan tentunya para fans,” kata dia.
Hal ini terkait misi besar yang diusung Sriwijaya FC sebagai salah satu tim paling bergeliat di bursa transfer untuk mengejar titel musim depan.
Adam Alis sebelum teken kontrak dengan Sriwijaya FC memberikan bocoran alasan memilih gabung Sriwijaya FC di tengah perburuan klub elite lainnya seperti Persija Jakarta dan Persib Bandung.
“Saya sudah putuskan gabung Sriwijaya FC meski belum teken kontrak. Saya belum merasakan nikmatnya juara. Saya ingin bisa merasakannya bersama Sriwijaya FC karena siapapun pemain, pasti ingin dalam sejarahnya pernah meraih trofi juara bersama tim yang dibelanya,” terang Adam.
Mantan penyerang Persija Jakarta ini juga mengaku, ada faktor lain yang meneguhkan putusannya ke Sriwijaya FC. Faktor menambah keyakinan itu adalah Coach Rahmad Darmawan.
Keberadaan pelatih berinisial RD itu membuatnya menampik pinangan banyak klub. Mengingat, Adam ingin bereuni dengan RD sebagaimana dirasakannya saat berkostum Persija Jakarta pada 2014-2015.
“Keberadaan Coach RD di sana semakin menguatkan niat saya membela Sriwijaya FC. Saya pernah bersama Coach RD di Persija. Saya cocok dengannya dan ingin dilatih dia lagi,” terang pemain kelahiran 19 Desember 1993 ini. (kmd/ion/ce1)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Persiba Balikpapan Segera Tentukan Pelatih
Redaktur & Reporter : Budi