jpnn.com - INVESTIGASI Komisi Disiplin (Komdis) PSSI tidak menggunakan sistem langsung terjun ke lapangan.
Sebaliknya, Komdis PSSI memilih untuk memanggil pemain-pemain dari kedua klub ke Jakarta untuk mengumpulkan data investigasinya. Cara seperti itu ternyata membuat pihak klub jadi tekor.
BACA JUGA: Aji Tak Ubah Susunan Asisten Pelatih
Sore kemarin (5/11), PSS Sleman menjadi pihak pertama yang dipanggil untuk diperdengarkan kesaksiannya terkait skandal sepakbola gajah di Divisi Utama 2014 itu.
Setelah PSS, setelahnya akan menyusul PSIS Semarang. Rencananya, PSIS bakal dipanggil ke kantor PSSI, di Senayan, Jakarta untuk diinvestigasi.
BACA JUGA: Kasus Sepakbola Gajah, Komdis Panggil Sejumlah Pemain
Kepada Jawa Pos, Direktur Operasional PT Putra Sleman Sembada (PT PSS) Rumadi menyebut pola seperti ini jelas memberatkan pihaknya.
Pasalnya, dengan metode seperti ini maka pihaknya pun terpaksa harus mengeluarkan biaya ekstra untuk membiayai perjalanan pemain-pemain yang dipanggil ke Jakarta.
"Kami sudah dua kali berangkat bolak-balik untuk menjalani panggilan Komdis PSSI. Ini kali kedua kami membawa pemain kami. Untuk perjalanan berangkat dengan pesawat ini saja, kami sudah menghabiskan total anggaran mencapai Rp 7 jutaan, itu untuk transportasi saja, ini masih belum pulangnya," ujarnya.
BACA JUGA: Riedl Pilih Van Dijk
Dalam panggilan pertama lalu, PSS mengirimkan empat pemain plus pelatih dan tiga manajemen untuk menjalani panggilan Komdis PSSI. Lalu, untuk panggilan kedua kemarin, jumlah pemain yang dibawa jauh lebih banyak.
Harusnya ada 13 pemain yang dipanggil, tetapi karena Kristian Adelmund pulang ke Belanda, maka hanya 12 yang datang.
Ke-12 pemain tersebut di antaranya Saktiawan Sinaga, Guy Junior Nke Ondua, Monieaga Bagus, Rasmoyo, Mudah Yulianto, Eko Setyawan Aji, Ridwal Awaludin, Muhammad Marwan, Satrio Aji Saputra, Wahyu Gunawan, Waluyo dan Riyono. "Kalau ditotal dengan yang kemarin, maka bisa lebih dari Rp 20 jutaan," ungkapnya.
Disinggung soal anggaran untuk pengiriman pemain untuk menjalani panggilan Komdis PSSI ini, Rumadi menyebut sama sekali tidak ada posnya. Melainkan penganggaran dadakan.
"Semua ini murni dari pengurus sendiri, jadi ya kami harus siap tekor untuk menutup semua pembiayaan ini," imbuhnya.
Harusnya, untuk pemanggilan pemain mendapatkan insentif dari PSSI sebesar Rp 1 juta setiap pemain. Namun, untuk pemanggilan kali ini, termasuk yang tahapan pertama lalu, belum juga ada sepeser pun yang mengalir dari induk olahraga sepakbola nasional tersebut.
"Saya dengar seperti itu dari teman-teman yang kemarin dipanggil," tegas salah satu pemain yang tidak mau disebutkan namanya. (ren)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hormati Mantan, Suarez Janji Tak Ada Perayaan Gol
Redaktur : Tim Redaksi