Pemain Persib Tak Wajib Ikut Latihan Mandiri

Rabu, 06 Januari 2021 – 21:17 WIB
Arsip-Gelandang Persib Bandung, Erwin Ramdani menggiring bola saat sesi latihan di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung. (ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi)

jpnn.com, BANDUNG - Jajaran pelatih Persib Bandung memutuskan para pemain tak wajib mengikuti program latihan mandiri jika merasa jenuh.

Keputusan diambil setelah sebelumnya jajaran pelatih menggelar pertemuan.

BACA JUGA: Manfaat TC ke Spanyol Bagi Timnas U-19 Setelah Piala Dunia U-20 Ditunda

Dikutip dalam laman resmi klub dari Jakarta, para pemain sebelumnya diinstruksikan menjalani latihan mandiri secara terprogram sejak Desember 2020.

Namun, hingga kini tidak ada kabar soal liga membuat jajaran pelatih melonggarkan aktivitas latihan.

BACA JUGA: Guardiola Mencemaskan Kondisi City Jelang Laga Hadapi United

"Bukan hal yang mudah bagi mereka untuk terus berlatih, jadi kami akan sampaikan, mereka tidak harus lagi mengikuti program latihan kami, mereka bisa berlatih apapun yang ingin mereka lakukan," ujar pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts.

Alberts sadar para pemain sudah mencapai titik jenuh saat menjalani latihan mandiri.

BACA JUGA: Pochettino Fokus ke Liga Champions Hadapi Barca, Bukan Rumor Messi ke PSG

Sebab apa yang mereka capai pada akhirnya tak berarti apa-apa, jika belum ada kejelasan kompetisi.

Guna menjaga mental mereka, Robert membebaskan para pemainnya untuk berlatih sesuka hatinya namun dengan catatan harus tetap menjaga kondisi kebugaran.

"Kami mencapai satu kesimpulan bahwa pemain sudah kehilangan motivasi dalam berlatih, bukan hal yang mudah bagi mereka untuk terus berlatih," kata dia.

"Hanya ada satu cara untuk mengembalikan motivasi tersebut, yakni memberikan kepastian mengenai kompetisi. Karena sepak bola adalah apa yang selama ini kita cintai," ujarnya menambahkan.

Sebelumnya, Robert menyarankan agar kompetisi Liga 1 Indonesia 2020 sebaiknya dihentikan.

Ia meminta PSSI dan PT Liga Indonesia Baru untuk fokus menatap musim 2021 secara matang.

Beberapa pertimbangan Robert soal alasannya tersebut, pertama karena pemain asing yang pulang ke kampung halamannya akan sulit kembali ke Indonesia akibat adanya pembatasan keluar-masuk suatu negara.

Selain itu, jika PSSI memaksa kompetisi digelar pada Februari sesuai rencana awal, akan membuat persiapan mepet.

Tak cukup bagi tim mempersiapkan diri hanya beberapa pekan saja, sementara itu para pemain tak tampil kompetitif selama 10 bulan.(Antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler