Pemain PSMS Bisa Tak Digaji

Manajemen Siapkan Siasat Lepas dari Tanggung Jawab

Rabu, 10 Juli 2013 – 07:05 WIB
JAKARTA - Jalan perjuangan pemain PSMS Medan Divisi Utama PT Liga Indonesia (PT LI) yang gajinya sedang tertunggak  10 bulan semakin terjal. Salah langkah, pemain malah terancam kehilangan seluruh haknya.     

Meski sudah mendapatkan kepastian akan ada kucuran dana subsidi klub yang diperuntukkan gaji pemain sebesar Rp 100 juta dari PT LI, uang itu akan ditahan dulu oleh manajemen PSMS. Sebab, manajemen masih menunggu keputusan dari Komdisi Disiplin (Komdis) PSSI.     

Ketua Umum PSMS Indra Sakti Harahap membenarkan bahwa skema kucuran dana tersebut sudah disepakati. Tapi, skema itu bisa tak terealisasi apabila Komdis ternyata memutuskan pemain berperilaku buruk. 

"Kami tunggu putusan Komdis untuk realisasi pembayaran. Jika mereka dinilai berperilaku buruk, maka kami berhak tidak membayar gaji mereka," katanya saat dihubungi, kemarin (9/7).     

Indra menegaskan bahwa apa yang dilakukan oleh pihaknya ini adalah upaya untuk memenuhi perjanjian dalam kontrak pemain. Alasannya, di dalam kontrak tertera jika pemain berperilaku buruk, maka klub berhak untuk mencabut hak-hak pemain.      

"Semua bergantung bagaimana hasil siding Komdis," tuturnya.     

Memang, sesuai jadwal hari ini Komdis akan melakukan sidang terkait sikap pemain PSMS yang melakukan aksi damai di kantor PSSI, Jakarta dan di Medan. Mereka menggelar aksi itu karena usaha mereka untu menagih pembayaran gaji yang tertunggak 10 bulan tidak pernah digubris oleh pengurus.     

Indra menyebut jika langkah yang diambil pemain ini mencerminkan perilaku buruk karena juga disertai pernyataan tidak benar dan kata-kata tidak pantas yang tertulis di poster. Karena itu, lanjut dia, orang akhirnya berpandangan negatif kepada PSMS yang merupakan anggota PSSI.     

Sementara itu, Pemain PSMS mengaku kecewa dengan sikap Indra. Bukannya kabar baik yang diterima, mereka malah terancam tak memperoleh hak atas kewajiban bermain yang sudah mereka jalani selama ini.     

Alamsyah Nasution menganggap bahwa Indra sebagai Ketua Umum tidak "memiliki iktikad baik untuk menyelesaikan hutangnya. Sebaliknya, lanjut dia, pemain yang sudah terzalimi malah dihadapkan pada posisi yang semakin sulit.     

"Kami sudah dalam kondisi seperti ini. Tidak mendapat apa-apa, masih diancam disanksi Komdis, diancam juga tidak dibayar. Ini aneh, bagaimana hati pengurus ini," ucapnya.     

Pemain PSMS Lainnya, juga tak kalah kesal. Dia menilai bahwa langkah ini merupakan rencana dan niat buruk Indra memang mencari cara untuk lepas dari tanggung jawabnya.      

"Indra sudah malakukan siasat buruk. Kalau begini, dia memang beanr-benar tak punya hati nurani," tegasnya.     

Terkati pasal tersebut, penjaga gawang PSMS itu membenarkan bahwa ada pasal yang berbunyi penghapusan hak jika pemain berperilaku buruk. Tapi, bagi pemain, poin tersebut tidak bisa diterapkan karena demonstrasi dilakukan setelah kompetisi usai.     

Aksi itu pun dilakukan karena sebelumnya manajemen hanya memberikan janji untuk membayar gaji tapi tak pernah terealisasi. Bahkan, untuk sekedar bertemu dan mempertanyakan pembayaran, manajemen sulit untuk ditemui.  

"Kami dalam kompetisi tetap tanding dan mencoba mengerti kondisi keuangan klub yang sulit. Kami mencoba mengerti keadaan klub. Tapi, sampai sekarang pembayaran gaji hanya janji," tandasnya. (aam)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hari Ini, Kasus Pelemparan Bus Persib Diputus

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler