SURABAYA - Kesabaran para pemain Persebaya Surabaya yang bertarung di ajang Indonesian Premier League (IPL) kian habis. Belum ada kejelasan yang diberikan oleh manajemen terkait kelanjutan persiapan tim menuju musim baru. Padahal, kompetisi IPL sudah akan dimulai 10 Februari.
Para pemain dipaksa memikirkan nasib dirinya sendiri sekaligus masa depan tim tim kebanggan Arek Suroboyo itu. Untuk itu, para penggawa Persebaya pun menuntut pada petinggi menemui mereka untuk menjelaskan duduk perkaranya.
Kabar mundurnya I Gede Widiade dari jabatan Chief Executive Officer (CEO) sekaligus Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama PT Pengelola Persebaya Indonesia semakin membuat internal tim terguncang. Tim dibekukan hingga batas waktu yang belum ditentukan, hingga membuat para pemain seperti kehilangan pegangan.
Pemain senior yang kerap ditunjuk mewakili para pemain lainnya, Mat Halil meminta petinggi-petinggi tim segera turun tangan. Menurut Halil, Komisaris Utama Saleh Ismail Mukadar, Direktur Utama Cholid Ghoromah dan Gede harus menemui pemain dan menjelaskan semuanya.
"Kalau bisa semuanya sekaligus. Mulai Pak Saleh, Pak Cholid dan Pak Gede juga. Biar kita, para pemain tahu apa yang terjadi di Persebaya saat ini," ujar Halil.
Halil menambahkan, selama ini pemain banyak mendapat banyak informasi dari sana sini. Hal itu juga ikut memberi andil menambah kegelisahan pemain. Buruknya, tak ada informasi langsung yang disampaikan Saleh, Cholid maupun Gede.
"Selama ini kita juga tahunya dari media saja. Jadi alangkah baiknya bila pemain diajak ketemuan juga. Biar clear," sambung pemain yang turut mengantarkan Persebaya menjadi juara Divisi Utama Liga Indonesia 2004 itu.
Sebagai produk asli Persebaya, Halil sangat berharap masalah yang melanda Green Force segera selesai. Bagaimana pun caranya, Persebaya harus tetap eksis. Menurut Halil, banyak pemain yang mendapat tawaran dari klub lain, namun mereka tetap menjaga komitmen dan masih ingin membela panji Persebaya.
Meski begitu, menurut kapten tim Persebaya, Erol Iba, jika nasib pemain tetap tidak jelas, bukan tak mungkin mereka memutuskan hal yang tak diinginkan tim, yaitu mengambil langkah cabut dari Persebaya.
"Kalau tidak ada kejelasan (tentang nasib) kami, ya dengan terpaksa kami bubar jalan," tutur pemain yang mengisi posisi bek kiri tersebut.
Dengan waktu yang kian mepet menuju gelaran kompetisi, pengurus tim dituntut segera menyatukan visi terkait perjalanan tim musim 2013. Meski kondisi tim sedang tak jelas, acungan jempol harus diberikan pada pemain.
Meski diliburkan, mereka masih berlatih secara mandiri. Pemain-pemain yang tinggal di Surabaya dan sekitarnya, menyempatkan diri berlatih di Lapangan Persebaya untuk menjaga kebugaran. (ady)
Para pemain dipaksa memikirkan nasib dirinya sendiri sekaligus masa depan tim tim kebanggan Arek Suroboyo itu. Untuk itu, para penggawa Persebaya pun menuntut pada petinggi menemui mereka untuk menjelaskan duduk perkaranya.
Kabar mundurnya I Gede Widiade dari jabatan Chief Executive Officer (CEO) sekaligus Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama PT Pengelola Persebaya Indonesia semakin membuat internal tim terguncang. Tim dibekukan hingga batas waktu yang belum ditentukan, hingga membuat para pemain seperti kehilangan pegangan.
Pemain senior yang kerap ditunjuk mewakili para pemain lainnya, Mat Halil meminta petinggi-petinggi tim segera turun tangan. Menurut Halil, Komisaris Utama Saleh Ismail Mukadar, Direktur Utama Cholid Ghoromah dan Gede harus menemui pemain dan menjelaskan semuanya.
"Kalau bisa semuanya sekaligus. Mulai Pak Saleh, Pak Cholid dan Pak Gede juga. Biar kita, para pemain tahu apa yang terjadi di Persebaya saat ini," ujar Halil.
Halil menambahkan, selama ini pemain banyak mendapat banyak informasi dari sana sini. Hal itu juga ikut memberi andil menambah kegelisahan pemain. Buruknya, tak ada informasi langsung yang disampaikan Saleh, Cholid maupun Gede.
"Selama ini kita juga tahunya dari media saja. Jadi alangkah baiknya bila pemain diajak ketemuan juga. Biar clear," sambung pemain yang turut mengantarkan Persebaya menjadi juara Divisi Utama Liga Indonesia 2004 itu.
Sebagai produk asli Persebaya, Halil sangat berharap masalah yang melanda Green Force segera selesai. Bagaimana pun caranya, Persebaya harus tetap eksis. Menurut Halil, banyak pemain yang mendapat tawaran dari klub lain, namun mereka tetap menjaga komitmen dan masih ingin membela panji Persebaya.
Meski begitu, menurut kapten tim Persebaya, Erol Iba, jika nasib pemain tetap tidak jelas, bukan tak mungkin mereka memutuskan hal yang tak diinginkan tim, yaitu mengambil langkah cabut dari Persebaya.
"Kalau tidak ada kejelasan (tentang nasib) kami, ya dengan terpaksa kami bubar jalan," tutur pemain yang mengisi posisi bek kiri tersebut.
Dengan waktu yang kian mepet menuju gelaran kompetisi, pengurus tim dituntut segera menyatukan visi terkait perjalanan tim musim 2013. Meski kondisi tim sedang tak jelas, acungan jempol harus diberikan pada pemain.
Meski diliburkan, mereka masih berlatih secara mandiri. Pemain-pemain yang tinggal di Surabaya dan sekitarnya, menyempatkan diri berlatih di Lapangan Persebaya untuk menjaga kebugaran. (ady)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Segera Laporkan ke Exco
Redaktur : Tim Redaksi