"Kegagalan kontrol emisi gas rumah kaca akan memiliki dampak yang lebih besar pada ekosistem laut daripada yang diperkirakan sebelumnya," ujar Dr William Cheung, dari University of British Columbia seperti dikutip BBC.
Penelitian sebelumnya telah menyebutkan bahwa perubahan temperatur samudera akan berdampak atas distribusi dan kemampuan reproduksi banyak spesies ikan. Hasil terbaru justru menunjukkan bahwa ukuran ikan juga bakal terpengaruh.
Sebelumnya, para peneliti membangun sebuah model untuk melihat bagaimana ikan bereaksi terhadap rendahnya kadar oksigen dalam air. Mereka menggunakan data dari salah satu skenario emisi yang lebih tinggi yang dikembangkan oleh Panel Antarpemerintah tentang perubahan iklim (IPCC) PBB. Meskipun data proyek ini relatif atas perubahan kecil pada suhu di bawah lautan, namundampak yang dihasilkan pada ukuran tubuh ikan sangat besar.
"Tingkat oksigen dalam air adalah kunci. Naiknya suhu langsung meningkatkan laju metabolisme fungsi tubuh ikan," sambungnya.
Para peneliti juga membandingkan dua studi kasus spesies ikan cod Atlantik Utara dan haddock. Mereka menemukan rekaman data pada ikan ini yang menunjukkan penurunan ukuran tubuh lebih besar daripada model-model yang diperkirakan.
Ilmuwan percaya hal itu bisa memiliki implikasi negatif bagi hasil Perikanan. Dan itu dapat juga memberikan dampak serius kemampuan ikan untuk melakukan reproduksi. "Ukuran tubuh yangkecil mempengaruhi kemampuan ikan bertelur dan berakibat pada jumlah stok ikan di laut," pungkasnya.(esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pamer Daya Pikat Selendang Sulam
Redaktur : Tim Redaksi