Pemancing Mencium Bau Busuk, Awalnya Bangkai Kucing, Ternyata Ada yang Lain

Sabtu, 06 Februari 2021 – 00:17 WIB
Warga menemukan jasad anak balita di Sungai Lekso, Lingkungan Kauman, Kelurahan Babadan, Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Jumat (5/2). Foto: ANTARA Jatim/HO

jpnn.com, BLITAR - Seorang balita yang terseret arus air di Kabupaten Blitar, Jawa Timur, ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.

Jasad korban ditemukan di lokasi yang tidak jauh dari tempat kejadian ia diduga terjatuh.

BACA JUGA: Munarman Disebut Hadiri Baiat Anggota FPI ke ISIS, Brigjen Rusdi Beri Jawaban Tegas

Kapolsek Wlingi Kompol Yoni Sugiarto mengemukakan anggotanya awalnya mendapatkan laporan temuan jasad seorang anak di Sungai Lekso, Kelurahan Babadan, Kecamatan Wlingi.

"Dengan tim Basarnas dan lainnya, kami evakuasi jenazah tersebut. Lokasinya di Sungai Lekso, Lingkungan Kauman, Kelurahan Babadan, Wlingi," katanya, Jumat (5/2).

BACA JUGA: Bambu Menancap di Anunya Mayat Perempuan Ini, Mengerikan

Ia mengungkapkan, korban ditemukan oleh pemancing. Awalnya saksi hendak mencari ikan, namun mencium bau busuk di sekitar lokasi yang hendak menjadi objek pancingannya.

Karena penasaran, pemancing itu mencari asal bau tidak sedap tersebut. Awalnya, yang bersangkutan menemukan bangkai kucing dan setelah dibuang, bau tidak sedap tetap tercium cukup tajam.

"Ditemukan bangkai kucing, namun setelah bangkai kucing tersebut dibuang, bau menyengat tetap tercium. Kemudian pemancing mencari sumber bau tersebut dan menemukan mayat anak laki-laki dengan posisi telentang tersangkut di tanaman eceng gondok," ujarnya.

Kapolsek mengungkapkan, setelah mendapatkan informasi itu, pihaknya langsung ke lokasi. Jenazah balita itu dievakuasi petugas dan dibawa ke rumah sakit untuk keperluan identifikasi, guna memastikan identitas serta penyebab meninggal dari balita itu.

Setelah pemeriksaan, balita itu diketahui bernama Muhammad Muharrom Musaidi Al Saif (3). Ia tinggal di Desa Manyar Sidorukun, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik.

Balita itu adalah anak dari pasangan Kasturi dan Enik Kholifatru Rohman, warga Desa Manyar Sidorukun, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik.

Kasturi bersama istri dan kedua anaknya kebetulan sedang berkunjung ke rumah temannya, Dwi yang ada di Dusun/Desa Semen, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar.

Anak tersebut dikabarkan hilang pada Rabu (3/2) sekitar pukul 16.00 WIB. Keluarga, warga, dan petugas bersama-sama mencari keberadaan korban. Namun, pencarian dihentikan sekitar pukul 21.00 WIB karena cuaca yang buruk.

Korban awalnya diketahui sempat bermain bersama kakaknya Muhammad Agung Maulana (10) di halaman depan rumah, sedangkan kedua orang tuanya berada di dalam rumah.

Kakak korban menyudahi permainannya dan masuk ke rumah minta mandi. Setelah selesai mandi, kakak korban keluar rumah mencari adiknya, namun ternyata yang bersangkutan tidak ada di tempat.

Korban diduga terjatuh, lalu terseret arus air di selokan depan rumah. Arus air cukup kencang, karena turun hujan.

Selokan tersebut merupakan saluran irigasi yang tersambung ke Sungai Parang, lalu menyambung ke Sungai Lekso mengarah ke Kecamatan Wlingi.

Kejadian itu langsung dilaporkan ke perangkat desa dan diteruskan ke petugas. Pencarian terus dilakukan hingga kemudian korban ditemukan pada Jumat (5/2) dalam keadaan meninggal dunia. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler