jpnn.com - Direktur Jenderal Perhubungan Laut, A. Tonny Budiono mengatakan, pemanduan di wilayah Selat Malaka dan Selat Singapura menjadi sangat penting, terutama dalam menjamin keselamatan pelayaran bagi kapal-kapal yang berlayar.
Tonny menyebutkan, data yang ada pada Kementerian Perhubungan terdapat sekitar 70-80 ribu kapal pertahun, baik itu kapal kargo maupun kapal tanker yang berlayar melintasi selat ini.
BACA JUGA: Menhub Eksekusi Pemanduan Kapal di Selat Malaka
Melihat padatnya kondisi jalur pelayaran di selat tersebut tentunya juga rawan terhadap kecelakaan di laut.
"Begitu pentingnya keselamatan pelayaran di Selat Malaka dan singapura, pemanduan di Selat Malaka dan Selat Singapura dibahas khusus oleh tiga negara, Indonesia, Malaysia dan Singapura dalam forum Tripartite Technical Expert Group (TTEG) yang diselenggarakan tiap tahun," kata Tonny.
BACA JUGA: Pemanduan Selat Malaka Meningkatkan Daya Saing
Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan telah menargetkan pada tahun ini dapat melayani pemanduan kapal yang melintasi Selat Malaka dan Selat Singapura.
"Kesiapan pemanduan ini guna memperkuat keselamatan pelayaran dan perlindungan lingkungan maritim di perairan teritorial Indonesia, karena Selat Malaka dan Selat Singapura memiliki peran yang sangat penting berkaitan dengan pelayaran internasional dan ini juga menjadi fokus perhatian dari International Maritime Organization (IMO)," tutur Tonny.(chi/jpnn)
BACA JUGA: Kemenhub Tunjuk Pelindo I Jadi Operator Pemandu Kapal
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pembangunan LRT Palembang Capai 39 Persen
Redaktur & Reporter : Yessy