Pemanfaatan Alsintan Solusi Tepat Memanen di Tengah Pandemi Corona

Jumat, 10 April 2020 – 22:04 WIB
Foto: kiriman dari BPPSDMP

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyampaikan bahwa pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang tidak boleh terhenti.

Untuk itu petani sebagai pejuang dan garda terdepan dalam penyediaan pangan, harus tetap melakukan kegiatan olah tanah, olah tanam hingga panen padi.

BACA JUGA: Kepala BPPSDMP: Kostratani Program Pemerintah untuk Sejahterakan Rakyat

Menghadapi pandemi corona, Kementerian Pertanian (Kementan) dengan sigap menyiapkan pangan untuk masyarakat Indonesia dengan mendorong produksi pangan bulan Maret-April 2020.

Di tengah pandemi COVID-19, ada salah satu kebijakan pemerintah yaitu kebijakan social distancing yang melarang masyarakat melakukan kegiatan di luar rumah tanpa keperluan mendesak.

BACA JUGA: Kepala BPPSDMP Kementan Apresiasi Anak Muda Bertani

Seperti yang disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi Penyuluh, Petani dan Petugas lapangan diminta juga untuk melakukan upaya pencegahan penularan virus Covid 19, seperti menjaga jarak dan interaksi yang sifatnya berkerumun dan rajin mencuci tangan dengan sabun.

Namun, sebagai pejuang dan garda terdepan dalam penyediaan pangan, petani yang harus tetap keluar rumah untuk mengejar produksi panen mendapatkan solusi dalam melakukan pekerjaannya.

BACA JUGA: Mentan Syahrul Yasin Limpo Cek Stok Pabrik Gula di Cilegon

Seperti halnya Kelompok Tani Pelita Kelurahan Mata Air Kecamatan Reok Kabupaten Manggarai yang melakukan panen menggunakan alat mesin pertanian atau alsintan mesin berteknologi untuk memanen padi di areal sawahnya.

"Dengan adanya pembatasan jarak fisik untuk mengurangi risiko penyebaran virus, kami lebih mengandalkan combine harvester sebagai mesin panen,” ujar Ketua Poktan Pelita Mohamad Saleh Anwar.

Pada kesempatan yang sama Marsel Nagung S.Pt sebagai penyuluh pendamping lapangan mengatakan, dengan mesin combine harvester cukup enam jam dan dua orang saja.

"Secara biaya, dengan menggunakan mesin combine harvester lebih hemat biaya sampai 50 persen daripada menggunakan tenaga manusia secara manual,” ungkap Marsel.

“Penggunaan mesin combine harvester selain mempercepat proses panen, hemat biaya dan tenaga dan slah satu cara menangkal penyebaran virus Corona karena penggunaan mesin panen combine harvester meminimalisir interaksi dengan banyak orang,” pungkas Marsel. (*/jpnn)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler