Hal ini dinilai sebuah prestasi karena masyarakat semakin menyadari pentingnya energi listrik bagi kehidupan. Apalagi, sudah 200 ribu pelanggan di seluruh wilayah Bogor telah menikmati aliran listrik.
Asisten Manajer ( Asmen) Pelayanan dan Administrasi APJ PLN Bogor, Muhammad Syarif mengatakan, mayoritas pelanggan baru berasal dari Kabupaten Bogor, khususnya di wilayah Bogor Barat seperti Leuwiliang serta Jasinga. “Alhamdulillah, masyarakat sekarang sudah sadar listrik. Apalagi, beberapa program kami memang ingin menerangi seluruh Bogor dengan listrik,” ujarnya beberapa waktu lalu.
Syarif menambahkan, pelanggan baru rata-rata memasang listrik dengan daya 450 hingga 900 kilo watt hour (KWH). Mereka memasang langsung melalui layanan call centre 123. Sebab, hal itu dilakukan lantaran untuk menghemat waktu bagi calon pelanggan. “Cukup melalui telepon, hari itu juga listrik sudah dipasang. Langkah selanjutnya tinggal mendatangi loket untuk membayar biaya pemasangan baru,” imbuhnya.
Terkait layanan pemasaran kililing (Sarling) edukasi listrik untuk pedesaan, saat ini berjalan cukup baik. Sebab, program tersebut dilakukan agar masyarakat yang belum menikmati aliran listrik, bisa dengan mudah memanfaatkan kemudahan dalam membuka sambungan baru.
"Program ini sudah sejak akhir 2011 kami laksanakan. Teknisnya, kami akan mendatangi sejumlah desa yang ada di area pelayanan jaringan PLN Bogor. Di sana kami memaparkan tentang produk PLN dan bagaimana tata cara pemasangan baru," kata Humas APJ PLN Bogor, Kusumawan.
Kusumawan menjelaskan, program pemasaran edukasi listrik pedesaan dilakukan untuk memberikan layanan kepada masyarakat terkait PLN. “Layanan pemasaran keliling edukasi tersebut merupakan salah satu upaya PT PLN dalam memberikan informasi layanan produk kepada pelanggan,” jelasnya.
"Selain itu sarling atau pemasaran keliling bertujuan untuk mempersempit gerak calon PLN yang dianggap meresahkan," timpalnya lagi.
Pria yang akrab disapa Wawan ini menuturkan, pelaksanaan sarling mendapat respon cukup baik di tengah masyarakat. Menurut dia, selama ini masyarakat pedesaan sangat minim informasi kelistrikan sehingga banyak masyarakat yang memanfaatkan jasa pihak lain atau biasa disebut "ahli listrik desa" yakni calo.
Ia menambahkan, pelayanan pemasaran keliling juga dilakukan untuk menjangkau daerah-daerah yang belum mendapat pelayanan kantor cabang PLN. Selain itu, berdasarkan hasil audit KPK, proses pemasangan baru PLN selalu menjadi sorotan karena dinilai rawan praktek KKN.
"Langkah ini sebagai salah satu upaya PLN untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat. Dan sejak 2011 kami sudah mencanangkan gerakan anti pungli. Untuk pelayanan baik PLN ke depannya," pungkasnya. (rur)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Cadangan Devisa Tembus USD 111,3 Miliar
Redaktur : Tim Redaksi