Pembagian Kompensasi BBM Amburadul

Baru Buka 45 Menit, Loket Kantor Pos Ditutup

Sabtu, 22 November 2014 – 06:18 WIB

JEMBER - Pembagian dana kompensasi kenaikan harga BBM di Kantor Pos Besar Jember kemarin (21/11) kacau. Ratusan warga yang akan mengambil dana program simpanan keluarga sejahtera (PSKS) itu tidak sabar antre sehingga berdesak-desakan.

Kantor pos langsung menghentikan pembagian dana bantuan tunai tersebut setelah sekitar 45 menit loket buka. Kantor pos memutuskan menunda pembagian dana Rp 400 ribu untuk dua bulan itu bersamaan dengan datangnya tiga kartu sakti Jokowi pada 1 Desember. 

Sejak pukul 07.00 sudah banyak warga yang mengantre di kantor pos. Mereka datang naik becak, angkutan umum, serta kendaraan pribadi. Loket kantor pos baru buka pukul 08.10. Begitu petugas membuka loket, warga yang sudah lama menunggu langsung berjubel di depan loket di bagian belakang kantor pos. Awalnya, antrean berjalan tertib. Terdapat dua baris yang berjajar sesuai urutan kedatangan. 

Tetapi, saat cuaca semakin panas, warga yang antre di bagian belakang mulai kepanasan. Karena tidak tahan terkena pa­paran sinar matahari, mereka merangsek ke depan. Antrean pun mulai tidak tertib.

Situasi kian kacau seiring makin banyaknya warga yang datang ke kantor pos. Yakni, tidak hanya warga dari tiga kecamatan kota, tetapi juga warga dari pinggiran kota seperti Ajung, Arjasa, dan Mumbulsari. Karena itu, petugas kantor pos kewalahan mengatur warga. Proses pembayaran pun berjalan cukup lama karena petugas harus mencocokan data warga yang datang dengan data yang dimiliki kantor pos satu per satu. 

Lantaran situasi tidak terkendali, petugas kantor pos memutuskan bahwa pencairan dana bantuan PSKS tersebut dihentikan. ''Loket kami tutup, pembayaran nanti bisa dilakukan di kantor desa dan kelurahan setempat mulai 1 Desember 2014,'' teriak salah seorang petugas kantor pos dengan naik meja.

Pengumuman itu disambut masyarakat yang sudah datang jauh-jauh ke kantor pos dengan kecewa. Mereka memprotes petugas yang tiba-tiba menghentikan pembayaran. ''Ayolah Pak tolong. Saya sudah datang jauh dari Mumbulsari,'' rayu Pak Adin, warga Desa Lampeji, Mumbulsari, yang kemarin datang berombongan. 

Sementara itu, Manajer Hantaran Kantor Pos Jember Fajar Sulisman menyatakan terpaksa menghentikan proses pembayaran dana kompensasi BBM. Sebab, proses pembayaran tidak kondusif. Pihaknya tidak ingin terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. ''Antusiasme warga di luar kendali petugas. Apalagi kami juga belum berkoordinasi dengan petugas keamanan untuk pembagian ini,'' ucapnya. (ram/har/JPNN/c20/bh)

BACA JUGA: 350 Ton Daging Impor Serbu Surabaya

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dewan Tolak Tarif Angkot Naik Rp 2000


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler