jpnn.com - KATHMANDU - Nepal mempunyai perdana menteri (PM) baru. Sushil Koirala terpilih sebagai PM setelah mendapat dukungan parlemen dengan sangat mudah. Sebagai kepala pemerintahan baru, politikus berusia 75 tahun itu mengemban mandat dari parlemen untuk menyusun konstitusi baru.
Koirala sukses mengantongi 405 dukungan dari total 553 suara yang masuk dalam pemilihan PM akhir pekan lalu. Dia meraup banyak dukungan dari politisi sayap kiri partai politik Unified Marxist-Leninist (UML).
BACA JUGA: Putus Hubungan Listrik
Senin (10/2) lelaki berambut putih tersebut menyampaikan pidato pertamanya di hadapan parlemen. Dia berjanji akan menyelesaikan tugas penting serta menyusun draf konstitusi secepatnya.
"Pemerintahan yang baru akan menyelesaikan tugas tersebut (menyusun draf konstitusi) dalam waktu setahun," tutur Koirala yang pernah menghuni penjara lantaran terlibat dalam pembajakan pesawat di India tersebut.
BACA JUGA: Tanpa Label Sehat, Jutaan Kg Daging Sapi Ditarik dari Peredaran
Dalam kesempatan itu, Koirala juga mengajak India, Tiongkok, serta negara-negara tetangga Nepal untuk bekerja sama dengan pemerintahan baru. Sejak Nepal terbebas dari perang sipil pada 2008, sudah lima PM yang memimpin pemerintahan baru tersebut.
Hal itu terjadi lantaran para kepala pemerintahan tersebut tidak mendapat dukungan yang cukup dari parlemen. Sebab, menyatukan suara parlemen yang mewakili berbagai kepentingan politik Nepal memang tidak mudah. (AFP/hep/c18/tia)
BACA JUGA: Polisi New York Ungkap Sabung Ayam Berhadiah Rp 120 Juta
BACA ARTIKEL LAINNYA... Inggris Siapkan Larangan Merokok dalam Mobil
Redaktur : Tim Redaksi